Rabu 21 Oct 2015 07:40 WIB

Trombosis Jadi Penyebab Kematian Utama di Indonesia.

Rep: C39/ Red: Indira Rezkisari
Trombosis adalah proses pembentukan darah beku pada jantung atau pembuluh darah makhluk hidup.
Foto: ist
Trombosis adalah proses pembentukan darah beku pada jantung atau pembuluh darah makhluk hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trombosis atau pembekuan darah dapat terjadi pada semua orang di semua usia, baik yang muda atau tua. Sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit yang membunuh secara diam-diam ini, karena trombosis telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostatis Indonesia (PTHI), Prof. Dr. dr. Karmel Lidow mengatakan, sepuluh penyebab kematian paling utama di Indonesia adalah stroke yakni 11,8 persen, sedangkan urutan ketiga adalah penyakit jantung sekitar 8,7 persen.

"Sebesar 80-85 persen stroke adalah stroke iskemia yang disebabkan trombosis dan kematian jantung 70 persen juga karena trombosis," kata Profesor Karnel dalam diskusi media yang diselenggarakan Bayer Indonesia di Double Tree Hotel Hilton di Jakarta, Selasa (20/10).

Menurut Prof Karmel, trombosis adalah proses pembentukan darah beku pada jantung atau pembuluh darah makhluk hidup. "Trombosis terjadi akibat gangguan keseimbangan antara faktor koagulan, antikoagulan, dan fibrinolisis," jelasnya.

Ahli Hematologi & Onkologi Medik, RSCM dr. Cosphiadi Irawan menambahkan, tingkat kesadaran dan referensi informasi bagi orang awam mengenai trombosis dan penyakit terkait di Indonesia  masih sangat rendah, karena penting untuk diinformasikan.

"Penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi dan informasi mengenai penyebab, dampak, penyembuhan, dan pencegahan penyakit ini," katanya.

Saat ini angka kejadian trombosis di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan di mana pada 1977 jumlah penderita masih 15,53 persen. Pada tahun 2007, jumlahnya meningkat menjadi 19,1 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ
Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.

(QS. Yunus ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement