Senin 26 Oct 2015 04:14 WIB

Ibu Menyusui Belum Tentu Terhindar dari Kanker Payudara

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu menyusui
Foto: flickr
Ibu menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker payudara seolah menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita. Bagaimana tidak, payudara merupakan bagian terpenting dari seorang wanita, apabila keberadaannya harus hilang akibat digerogoti sel kanker, tentu sangat membuat kaum wanita merasa takut.

 

Belakangan ini, beberapa penelitian banyak yang menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya berisiko rendah terkena kanker payudara. Namun, sayangnya menurut Dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS belum ada penelitian yang spesifik tentang hal tersebut.

 

"Menyusui eksklusif tidak menjamin seorang wanita tidak terkena kanker payudara. Walaupun menurut data statistik menyusui dapat menurunkan risikonya, akan tetapi penurunannya tidak sampai 100 persen," ungkap Alfiah.

 

Alfiah mengingatkan, penyebab kanker payudara hingga saat ini pun sebenarnya juga masih belum jelas. Namun, faktor penyebab yang sudah pasti adalah faktor genetik atau faktor keturunan dari keluarganya.

 

"Banyak yang bilang salah satu faktor penyebab lainnya adalah mengkonsumsi junk food. Tapi kenapa mereka yang tinggal di pedalaman dan jauh dari junk food bisa terkena penyakit ini. Dan sebaliknya, orang di perkotaan yang senang makan junk food juga banyak yang tidak terjangkit. Semua masih dalam penelitian," katanya.

 

Namun, Alfiah menyarankan agar terhindar dari risiko kanker payudara, selain rajin memeriksakan payudara sendiri (SADARI), kaum wanita juga tetap harus memperhatikan asupan pola makannya, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol dan menghindari kebiasaan buruk lainnya.

 

"Mengonsumsi makanan sehat, sedikit banyak dapat menghindarkan kita dari risiko terkena kanker. Buah, dan sayur juga banyak manfaat dan vitaminnya yang dapat menghindarkan kita dari penyakit tersebut," jelas Alfiah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement