Selasa 27 Oct 2015 08:45 WIB

Ssttt, Daging Olahan Ternyata Dapat Sebabkan Kanker

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Produk daging olahan
Produk daging olahan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) mencatat, daging olahan seperti daging babi asap, sosis, dan ham dapat menyebabkan kanker.

Laporan WHO mengatakan, 50 gram daging olahan sehari atau kurang dari dua iris daging asap meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker kolorektal (usus) sebesar 18 persen. WHO juga menyebutkan bahwa daging merah mungkin bersifat karsinogenik tetapi buktinya terbatas.

Penelitian kanker UK meng atakan, laporan WHO ini adalah alasan untuk mengurangi daging merah dan olahan. Lembaga itu menambahkan bahwa sesekali makan sandwich daging babi asap akan sedikit membahayakan.

Daging olahan adalah daging yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan masa berlakunya atau mengubah rasanya seperti dengan menambahkan garam atau bahan pengawet. Penambahan bahan-bahan ini yang dapat meningkatkan risiko kanker. Suhu memasak yang tinggi seperti pada barbeque, juga dapat membuat bahan kimia karsinogenik.

WHO atas saran dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker yang menilai bukti ilmiah terbaik. WHO juga menempatkan daging olahan dalam kategori yang sama seperti plutonium, dan juga alkohol karena mereka pasti menyebabkan kanker.

Namun, ini tidak berarti mereka sama-sama berbahaya. Efek sebuah sandwich bacon tidak seburuk merokok. "Untuk seorang individu, risiko meningkatnya kanker kolorekteral karena konsumsi daging olahan tetap kecil. Tetapi risiko ini meningkat dengan jumlah daging yang dikonsumsi," ujar Dr Kurt Straif dari WHO seperti dikutip dari laman BBC, Senin (26/10).

Diperkirakan 34 ribu kematian akibat kanker setiap tahun bisa terjadi akibat konsumsi tinggi daging olahan. Berbeda dengan 1 juta kematian akibat kanker disebabkan oleh merokok dan 600 ribu dikaitkan dengan alkohol setiap tahun.

Namun, WHO juga menekankan, daging juga memiliki manfaat kesehatan. Daging merah memiliki nilai gizi dan merupakan sumber utama zat besi, seng, dan vitamin B12. Namun, WHO mengatakan ada bukti terbatas bahwa 100 gram daging merah per hari meningkatkan risiko kanker sebesar 17 persen.

"Makan daging olahan sekali-sekali tidak akan menyebabkan banyak kerusakan. Tetapi jika Anda makan  daging olahan dalam jumlah banyak, mungkin Anda berpikir ingin menguranginya,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement