REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia mempunyai rempah-rempah yang sangat kaya dengan manfaat. Selain dapat dijadikan sebagai bumbu masakan, rempah-rempah tradisional Indonesia juga berguna bagi kesehatan.
Sejak ribuan tahun yang lalu, orang Indonesia telah mengenal rempah-rempah sebagai penyembuh penyakit. Awalnya, mereka menemukan obat tradisional dari rempah-rempah ini hanya bermodal pengalaman mereka.
“Orang-orang dulu menemukan obat berdasarkan pengalaman empiris, sedangkan sekarang berbagai penelitian sudah terus berjalan,” kata Ketua Gabungan Perusahaan (GP) Jamu Se-Indonesia, Dwi Ranny Pertiwi Zarman.
Rempah-rempah tradisional Indonesia merupakan komoditi paling utama yang diperdagangkan di jalur sutra, jalur yang digunakan pedagang yang menyelenggarakan hubungan antara negeri barat dan timur. Akhirnya, para sejarawan menyebut jalur ini sebagai “Jalur Rempah”.
Menurut Ranny, rempah-rempah tradisional sangat aman untuk dikonsumsi oleh anak -anak, sejauh masih murni atau tidak mengandung bahan kimia, seperti temu lawak yang dapat menambah nafsu makan. Namun, kata dia mayarakat Indonesia masih banyak yang kurang sadar terhadap manfaat dari rempah-rempah.
Rempah-rempah sekarang berbeda dengan zaman dulu, karena nilai rempah-rempah yang diperdagangkan dahulu bisa melebihi nilai emas. Hal ini terjadi karena rempah-rempah waktu itu dikonsumsi dengan banyak manfaat.
Hal senada juga diungkapkan peneliti pengobatan tradisional, Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, yang mengatakan bahwa masyarakat saat ini menjadikan rempah-rempah tidak hanya sebagai bumbu makanan saja, tapi juga sebagai pengawet, sebagai parfum dan sebagai penyembuhan.
"Rempah-rempah untuk kesehatan yang bersifat obat yaitu seperti akar manis, akar alas, dan akar binasa atau kalau tumbuhan seperti angsana, belimbing sayur dan bengkoang," tuturnya.
Salah satu rempah-rempah yang mempunyai manfaat kesehatan adalah pala, yang berguna untuk mencairkan darah di dalam kulit. "Caranya digiling, dicampur minyak, lalu oleskan, dan juga bisa ditambah dengan minyak kayu putih," jelas guru besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Selain itu, menurut pria kelahiran Tapanui, Sumatera Utara tersebut rempah-rempah juga berguna untuk pencernaan dan penyeimbang di dalam tubuh. Dengan catatan, kata dia tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, terutama bagi orang yang mempunyai penyakit maag.
Nenek moyang Indonesia menemukan bahwa rempah-rempah tradional bermanfaat bagi kesehatan, kata Prof Rusmin karena berdasarkan pengalaman dan kehidupan sehari-hari mereka. "Seperti kayu manis, awalnya tidak diketahui itu obat malaria. Tapi, ketika ada orang yang sakit demam, baru diketahui bahwa rempah tersebut cocok untuk dijadikan obat," jelasnya.
Prof Rusmin menegaskan bahwa rempah-rempah yang tidak ilmiah tersebut belum tentu tidak benar, karena justru yang alami saat ini lebih dicari dari pada yang mengandung kimia. "Sekarang butuh kesadaran baru bahwa yang pakai bahan kimia justru berbahaya untuk kesehatan," ujarnya.