Rabu 28 Oct 2015 14:25 WIB

FA Moeloek Berharap Indonesia Jadi Tuan Rumah Terapi Sel Punca

Rep: C11/ Red: Winda Destiana Putri
Sel Punca Embrionik
Foto: Wikipedia
Sel Punca Embrionik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Sel Punca, Farid Anfasa Moeloek berharap nantinya Indonesia akan menjadi tuan rumah di negara sendiri untuk terapi sel punca dan jaringan.

"Saya sebagai ketua komite menginginkan nantinya Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Diharapkan bukan hanya menjadi konsumen tapi juga produsen," kata FA Moeloek dalam konferensi persnya di Gedung Departemen Kementerian Kesehatan, Rabu (28/10).

Saat ini perkembangan sel punca yang mampu memperbaiki sel-sel tubuh telah berkembang pesat di dunia. Indonesia sendiri diakui FA Moeloek sudah mampu mengembangkan sel punca untuk pelayanan berbasis penelitian.

Mantan Menteri Kesehatan ini menjelaskan dengan seiring bertambahnya usia manusia, sel juga akan semakin menua. Sehingga fungsinya akan semakin menurun dan akan menimbulkan beragam penyakit.

"Nah yang sudah mulai rusak direparasi dan fungsinya menjadi normal kembali, reparasi sel. Ibarat terkena pisau bisa sembuh kembali," ujar FA Moeloek.

Kemampuan dari sel punca yang baik menjadi banyak digunakan sebagai inovasi pengobatan. Para dokter nantinya akan membuat standar prosedur setelah mendapatkan bukti ilmiah yang cukup.

Banyak diantara masyarakat Indonesia yang belum mengetahui bahwa di negaranya sendiri sudah dapat mengembangkan sel punca. Bahkan sudah ada beberapa pasien yang telah berhasil diobati.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan RS Cipto Mangunkusumo pada praktek penelitian sel punca yakni telaah pustaka, uji in vitro, studi di model binatang, studi translasi, uji klinis dan aplikasi klinis rutin.

Pada uji translasi dan klinis pada penderita patah tulang nunion, defek tulang, defek tulang rawan sendi, cedera sumsum tulang, kelainan panggul serta pengapuran sendi pada 42 pasien, sebanyak 10 pasien diantaranya gagal sambung dan defek tulang telah berhasil disembuhkan dengan pengobatan standar.

Kemudian sembilan pasien defek tulang rawan sendi dan lima pasien kelainan panggul menunjukkan perbaikan fungsional serta 18 pasien masih dalam pemantauan.

FA Moeloek mengatakan hingga kini baru ada dua pusat terapi sel punca di Indonesia, yakni RSCM Jakarta dan RS Dr Soetomo Surabaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement