Kamis 29 Oct 2015 13:10 WIB

Cedera Olahraga? Awas Jangan Dipijat

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Berolahraga penting dilakukan, tapi tak kalah penting memahami aturannya agar cedera terhindar.
Foto: pixabay
Berolahraga penting dilakukan, tapi tak kalah penting memahami aturannya agar cedera terhindar.

REPUBLIKA.CO.ID, Sementara itu, menurut dr. Danny Kurniawan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga,

Cedera saat berolahraa juga kerap terjadi pada para atlet. Walau sering melakukan latihan fisik, namum faktor usia, jenis kelamin, komposisi tubuh dan riwayat kesehatan sang atlet mempengaruhi cederanya.

 

“Selain itu ada juga faktor eksternal yang melatarbelakangi atlet tersebut bisa cedera, yaitu faktor cuaca yang panas sehingga menyebabkan atlet mudah dehidrasi dan si atlet tersebut menjadi sulit berkonsentrasi pada akhirnya cedera,” kata dr. Danny Kurniawan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga.

Dokter yang juga bekerja sebagai dokter khusus tim bola basket Satria Muda Britama, berujar ketika sudah cedera sebaiknya hindari pemijatan. Termasuk bagi atlet. Pemijatan pada area yang sakit hanya akan menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

 

“Pada saat kita mengalami cedera, pembuluh darah di bagian yang sakit tersebut sedikit pecah. Kalau dipijat, area yang pecah itu akan semakin melebar sehingga menyebabkan pembengkakan. Jika mengalami cedera, sebaiknya area yang sakit diberikan es batu yang telah dilapisi kain. Es batu memiliki sifat analgetik yang dapat membantu meredam rasa sakit,” jelasnya.

 

Untuk cedera ringan yang mudah diatasi seperti kram otot, Danny juga menyarankan agar segera menghentikan kegiatan olahraga atau latihannya sejenak. Hal ini berguna untuk mengistirahatkan otot yang keram, akibat penggunaan aktivitas otot yang berlebihan.

 

“Latihan fisik dan olahraga memang penting dilakukan agar tubuh tetap bugar dan sehat."

 

Maka, ia pun mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan prinsip dasar latihan fisik atau olahraga dengan baik. Diantaranya adalah, sesuai dengan kemampuan orang tersebut, sesuai dengan kesukaan atau kegemarannya, bervariasi agar tidak bosan , dilakukan secara bertahap dari yang ringan hingga yang berat, selalu melakukan pemanasan-inti-dan pendinginan, serta yang terpenting adalah mengubah gaya hidup.

 

“Semua kegiatan yang bertujuan untuk membuat tubuh tetap sehat tersebut akan percuma dilakukan, apabila kita masih memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum minuman berakohol. Maka, perubahan gaya hidup juga tak kalah penting untuk dilakukan,” ujar Danny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement