Senin 02 Nov 2015 08:18 WIB

Sereal, Makanan Alternatif Sarapan Sehat Anak

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Lengkapi semangkuk sereal dengan susu untuk sarapan yang sehat bergizi.
Foto: Republika/Amin Madani
Lengkapi semangkuk sereal dengan susu untuk sarapan yang sehat bergizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kesibukan para orangtua di pagi hari, menyiapkan sarapan dengan nilai gizi yang lengkap tentu sangat merepotkan.

Untuk itu, Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK menyarankan agar orangtua sebaiknya menyiapkan sarapan yang praktis dan bergizi berupa sereal dengan susu, yang juga dilengkapi buah-buahan guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

 

"Sereal biasanya ada karbohidrat dan serat, lalu dilengkapi susu untuk memenuhi kebutuhan protein, zat besi dan lemak. Lebih bagus lagi kebutuhan serat dilengkapi dengan buah," ujar Fia belum lama ini.

 

Ketika mengonsumsi sereal, Fia juga menyarankan agar sebaiknya dicampur dengan susu putih (plain) ketimbang susu coklat dan lainnya. Ini dikarenakan susu putih tidak memiliki kandungan zat glukosa yang berlebih.

 

"Glukosa memang penting untuk tubuh anak guna memberikan tenaga, akan tetapi glukosa sudah di dapat dari sereal. Untuk itu, ketika makan sereal sebaiknya gunakan susu putih agar kebutuhan glukosa anak tidak berlebih sehingga membuat anak menjadi kekenyangan dan mengantuk pada saat menerima pelajaran di sekolah," lanjutnya.

 

Fia juga mengungkapkan, ada beberapa faktor terkait kurangnya kebutuhan gizi anak pada saat sarapan. Selain karena faktor orangtua yang tidak mau repot memasak, faktor tersebut ternyata juga datang dari sang anak itu sendiri.

 

"Anak seringkali melewatkan sarapan, karena masih mengantuk, belum ingin makan, atau terburu-buru berangkat ke sekolah," katanya.

 

Apabila hal tersebut juga di dukung oleh orangtua yang malas menyediakan sarapan bergizi untuk anaknya, tentu sangat disayangkan. Hal ini nantinya selain akan berdampak pada pertumbuhan, orangtua juga tidak dapat memantau asupan nutrisi apa saja yang masuk ke dalam tubuh anak.

 

"Maka dari itu,orangtua juga harus membuat anak berselera sarapan sebelum beraktivitas. Mereka harus berkreasi menyiapkan sarapan lengkap, namun tetap disukai anak dan tentunya juga tidak merepotkan orangtua," kata dokter cantik berkecamata ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement