REPUBLIKA.CO.ID, Rendahnya kesadaran masyarakat tentang osteoporosis menjadi faktor lain yang memperparah keadaan. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk hampir 250 juta jiwa. Pada tahun 2050 mendatang diperkirakan, sebanyak 71 juta jiwa akan berusia lebih dari 60 tahun.
Diperkirakan pula sebanyak 28,7 persen laki-laki dan 32,3 persen perempuan didiagnosis terkena osteoporosis. Oleh sebab itu penyakit ini dikenal juga sebagai silent killer yang diam-diam sangat berbahaya. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui akan pentingnya nutrisi bagi tulang dalam pencegahan osteoporosis di kemudian hari.
“Osteoporosis memang tidak terasa. Kita harus sadar akan pentingnya osteoporosis dengan melakukan gerak badan, olah raga dan tentu saja mengkonsumsi makanan sehat. Osteoporosis ini salah satunya juga disebabkan oleh rendahnya kalsium. Sumber kalsium tersebut bisa didapat dari makanan ataupun non makanan seperti susu, vitamin dan obat,” jelas Spesialis Rehabilitasi Medik dari RS Spesialis Husada Utama Surabaya, dr. Indra Tjahjono, Sp.RM.
Untuk itu, pencegahan osteoporosis memang harus dimulai sejak dini, dari ketika bayi berkembang di dalam rahim dan masa kanak-kanak hingga remaja. Sehingga nantinya ketika memasuki usia lanjut, setengah dari massa tulang seseorang dapat terakumulasi dengan baik.
Ia juga mengungkapkan, salah satu cara yang tepat guna mengantisipasi osteoporosis adalah dengan melakukan olahraga ringan, seperti stretching dan jogging. Menurut Indra, peregangan otot ketika berolahraga dapat mempercepat masuknya kalsium dari makanan yang di makan, ke dalam tulang.
"Bila kebiasaan hidup sehat sudah berjalan, konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D juga tak kalah penting untuk dilakukan. Apalagi di usia 20-25 tahun, wanita mulai mengalami penurunan jumlah kalsium. Hal ini bisa diperparah dengan jumlah persalinan yang dijalani,’’ kata Indra.