REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa gangguan tidur akan berdampak buruk pada mood atau suasana hati seseorang. Peneliti mengatakan bahwa sering terbangun akan lebih buruk daripada kurang tidur.
Dalam studi tersebut, peserta yang terbangun dari tidur delapan kali dan mereka yang pergi tidur terlalu larut membuat mood mereka menjadi lebih buruk di siang harinya. Hasil didapat setelah peserta diminta untuk menilai seberapa kuat mereka merasakan emosi positif dan negatif.
Namun, para peneliti menyatakan bahwa perbedaan yang signifikan muncul setelah malam kedua. Kelompok pertama mengalami penurunan mood yang positif 31 persen, sedangkan kelompok yang tidur terlambat mengalami penurunan 12 persen suasana positif.
Sementara, peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam mood negatif antara dua kelompok tersebut sampai beberapa hari. Ini jelas menunjukkan bahwa sering terbangun saat tidur benar-benar mengurangi mood positif.
Penulis utama Patrick Finan Johns Hopkins University School of Medicine mengatakan bahwa ketika tidur Anda terganggu sepanjang malam, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk masuk ke tahap tidur yang menjadi kunci untuk merestorasi mood atau suasana hati.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of Sleep, yang Republika.co.id kutip dari Zeenews, (4/11).
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement