Kamis 05 Nov 2015 10:04 WIB

Kurang Bersosialisasi Dapat Membuat Stres

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Perempuan stres
Foto: wordpress.com
Perempuan stres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran teknologi gadget yang semakin modern kerap memiliki banyak manfaat. Selain dapat mendekatkan yang jauh, kehadiran gadget juga dapat mengefisiensikan waktu.

Misalnya pada orang yang tidak sempat bertatap muka dengan orang lain, dikarenakan berhalangan hadir akibat kesibukan sehari-hari. Maka untuk mengatasinya, teknologi video call sangat membantu mengatasi hal tersebut.

Namun, menurut psikolog Dra. Kasandra Putranto, walau banyak memberikan dampak positif, akan tetapi kehadiran gadget tersebut juga memiliki dampak negatif lainnya. Ditambah dengan kehadiran beragam media sosial, hal ini membuat segelintir orang lebih nyaman berinteraksi di situ ketimbang bertatap muka secara langsung.

"Kehadiran gadget membuat orang sering lupa dengan manfaat dari berinteraksi sosial secara langsung. Melalui sebuah dekapan, kehangatan, dan cinta yang tidak dapat disampaikan dengan sejuta pesan apa pun. Sayangnya, budaya interaksi sosial secara langsung ini pun kian menurun," ungkap Kasandra.

Hal ini, lanjutnya terlihat dari lebih mudahnya mengirimkan pesan kepada orang terdekat yang sedang sakit via Facebook, Twitter, atau pesan singkat, bukannya datang langsung untuk menjenguk orang terdekat yang sedang sakit. Kondisi ini patut untuk diperhatikan.

"Obat memang bisa menyembuhkan, tapi dekapan kehangatan melalui interaksi sosial juga sangat penting. Dampak terparah yang ditimbulkan dari kurangnya interaksi sosial adalah dapat menyebabkan konflik dengan orang-orang terdekat. Akibatnya, kita bisa menjadi stres sendiri dengan keadaan tersebut," tutup Kasandra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement