REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menurut sebuah teori baru, seseorang yang moody atau gampang mengalami perubahan emosi memiliki kemampuan alami beradaptasi dengan perubahan. Individu yang mempunyai gejolak emosi tersebut, dapat merespon faktor lingkungan positif dan negatif.
Para psikolog menyatakan, sifat moody ini sangat berguna bagi dunia pasar saham. Dalam teori tersebut disebutkan seorang trader yang memiliki sifat moody biasanya lebih berani mengambil risiko.
Sementara, dalam jurnal Trends in Cognitive Sciences yang ditulis Eran Eldar dari University College London menyebutkan suasana hati yang kerap berubah menunjukan ada sebuah evolusi yang memberikan keuntungan kompetitif secara signifikan.
"Orang yang moody memiliki kemampuan beradptasi dengan cepat ketika menghadapi perubahan di lingkungannya," ujar Eldar, dilansir dalam The Telegraph, Kamis (6/11).
Di sisi lain, para ilmuwan menyatakan moody dapat merusak pribadi sesorang. Misalnya saja, suasana hati yang negatif terus-menerus dapat menyebabkan seseorang merasakan hasil lebih buruk daripada yang sebenarnya.
Akan tetapi, sifat moody tesebut bisa memberikan pemahaman lebih baik tentang gangguan mood. Eldar menambahkan teori baru mengenai sifat moody ini dapat membantu mengetahui gangguan psikologis seseorang.
"Kami berpikir pendekatan baru ini dapat membantu mengungkapkan apakah individu tertetu memiliki gangguan bipolar dan depresi," kata Eldar.