REPUBLIKA.CO.ID, Seringkah Anda mengeluh tidak enak badan atau merasa kurang sehat? Tak lama kemudian, Anda benar-benar sakit, entah itu kena flu, batuk, atau demam? Jangan heran, keduanya memang saling berkaitan, penilaian diri terhadap kesehatan Anda ini berkaitan dengan kerentanan tubuh Anda terhadap penyakit. Mengapa bisa begitu?
Dalam laman Independent, Jumat (13/11) dijelaskan bahwa hasil penelitian baru menemukan bahwa penilaian kesehatan diri ternyata berkaitan secara akurat memprediksi kerentanan tubuh Anda terhadap flu. Ini biasa terjadi pada orang dewasa berusia 18 sampai 55 tahun.
Studi yang diterbitkan pada Psychosomatic Medicine menunjukkan bahwa rendahnya penilaian kesehatan diri dikaitkan dengan kompetensi sistem kekebalan tubuh yang rendah.
“Penilaian kesehatan diri yang rendah ternyata bisa memprediksi kondisi kesehatan yang rendah pula, terutama bagi Anda yang berusia sudah lebih tua. Bahkan, penilaian terhadap kesehatan diri ini juga meningkatkan risiko kematian,” ujar pimpinan penelitian, Sheldon Cohen, yang merupakan seorang profesor psikologi di Carnegie Mellon University.
(baca: Minum Obat Saat Flu? Jawabannya Bisa Kejutkan Anda)
Menurutnya, hal ini sangat menarik, kaitan ini tetap terlihat signifikan bahkan setelah menghitung dampak dari indikator objektif dari kesehatan, seperti ujian fisik, catatan medis, dan perawatan di rumah sakit.
Penjelasan untuk kaitan yang kuat ini, terutama difokuskan pada dasar pemikiran bahwa orang menghakimi diri mereka sendiri lebih sehat jika mereka terlibat dalam praktik kesehatan yang bermanfaat seperti mendapatkan latihan rutin, bukan perokok dan perasaan emosional yang baik. Nah, orang dengan karakteristis seperti ini lebih jarang kena penyakit dan hidupnya lebih bertahan lama.
“Kami ingin memeriksa apakah penilaian kesehatan diri memprediksi secara efektif terhadap respons kekebalan tubuh pada orang dewasa muda terpilih yang memiliki kesehatan yang baik dan apakah kaitan ini bergantung pada praktik kesehatan dan faktor sosial emosional,” tambahnya.
Untuk studi ini, mereke meneliti 360 orang dewasa yang sehat dengan usia rata-rata 33 tahun yang menilai kesehatan mereka luar biasa, sangat baik, baik, cukup baik atau kurang baik. Mereka setelah itu kena paparan virus yang menyebabkan sakit flu dan dimonitor selama lima hari untuk perkembangan kesehatan mereka. Hasilnya, sebanyak sepertiganya ternyata kena flu.
Tidak ada satu pun pastisipan dikabarkan memiliki kesehatan rendah diawal studi dan beberapa di antaranya hanya dua persen dikabarkan memiliki kesehatan yang cukup sesuai target penelitian terhadap individu yang sehat.
Dan investigator menemukan bahwa mereka yang memiliki kesehatan rata-rata sangat baik, baik dan cukup baik ternyata dua kali lebih rentang kena flu dibanding mereka yang mengganggap kesehatan mereka luar biasa atau baik sekali. Namun, penelitian ini belum menguji apakah faktor sosial emosional dan praktek kesehatan berkaitan dengan penilaian terhadap kesehatan diri kekebalan tubuh terhadap penyakit flu.
Cohen percaya hubungan antara evaluasi kesehatan diri dan kerentanan terkena infeksi berkaitan dengan indikatir pre-morbid seperti sensasi, perasaan, gejala menyebar dari disfungsi sistem kekebalan tubuh itu sesuatu yang salah.
“Ada beberapa hal yang kami tahu tentang diri kamu yang tidak mudah terdeteksi dengan mudah oleh dokter,” ujar Cohen. “Data kami menyarankan bahwa evaluasi ini merefleksikan bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap agen virus.”