REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditengah perkembangan teknologi saat ini, bermacam gadget dengan kualitas sangat baik marak di jumpai di kalangan masyarakat.
Tak tanggung-tanggung berbagai merek gadget tersebut menawarkan berbagai aplikasi yang menarik bagi semua kalangan, termasuk anak-anak.
Walaupun kehadiran gadget tersebut sangat membantu akan tetapi, dibalik semua manfaat tersebut ternyata juga tersimpan banyak dampak berbahaya yang mengintai.
Anindya Frisyanti misalnya, mahasiswi jurusan arsitektur di sebuah universitas bergengsi di Bandung ini mengaku baru-baru ini datang ke dokter mata akibat matanya sering berair dan terasa gatal. Setelah diperiksa oleh dokter tersebut, ternyata Nindy didiagnosis menderita rabun jauh, atau mata minus yang membuatnya juga sulit melihat dalam jarak yang jauh.
"Awalnya gatal dan berair, lalu dokter bilang saya mengalami mata minus. Setelah diusut ternyata sedikit banyak hal ini diakibatkan karena saya sering bermain gadget terlalu lama. Dokter menyarankan agar dikurangi, tapi agak susah bagi saya karena setiap hari saya sangat bergantung dengan komputer untuk mengerjakan tugas kuliah," ungkap mahasiswi berusia 19 tahun tersebut.
Selain, jika terlalu sering bermain gadget akan menyebabkan radiasi pada tubuh, bermain gadget terlalu lama juga akan menyebabkan mata menjadi lelah, perih dan berwarna kemerahan. Bahkan, tak jarang juga dapat menyebabkan kita merasa pusing dan pegal di sekitar pundak.
Menurut spesialis mata dari Rumah Sakit Jakarta Eye Center, dr. Made Susiyanti, SpM jika seseorang sudah mengalami keluhan-keluhan seperti itu, kemungkinan besar orang tersebut menderita Computer Vision Syndrome (CVS). CVS adalah sekumpulan gejala-gejala dari gangguan kesehatan pada pengelihatan seseorang yang diakibatkan oleh penggunaan telepon seluler selama dua jam secara terus menerus.
"CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer atau gadget terlalu lama. Sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya juga berada dalam posisi yang salah," kata Made, belum lama ini.
Kondisi ini, lanjut Made juga dapat diperparah dengan kurang diperhatikannya suplemen yang dibutuhkan oleh mata, yakni jenis Lutein dan Zeaxanthin. Padahal, kedua zat tersebut cukup penting dibutuhkan oleh mata sebagai pelindung dari cahaya yang dapat merusak dan juga berfungsi sebagai antioksidan pada mata.
"Sebenarnya mata kita memiliki kedua zat tersebut secara alami. Tapi, semakin tingginya ritme serta gaya hidup moderen, antioksidan alami ini ternyata tidak cukup untuk melindungi mata dari faktor yang dapat merusak kesehatannya," lanjutnya.
Apalagi bagi mereka yang sering bekerja lama dengan komputer, serta menatap gadget terlalu lama membuat pelindung alami mata tersebut tidak mampu lagi melindungi mata. Sehingga pada akhirnya akan memperbesar resiko terjadinya CVS akibat paparan cahaya yang konstan dari gadget.