REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa ilmuwan dari Universitas Bath, Inggris, telah menciptakan plester atau pembalut luka yang dapat berubah-ubah warna ketika mendeteksi jenis-jenis infeksi. Inovasi itu dilakukan guna memotong asupan atau pengunaan antibiotik yang tidak diperlukan.
Dengan plester luka tersebut, dokter dapat mengidentifikasi infeksi bakteri apa yang terdapat pada luka. Dokter pun akan menangani luka tersebut dengan sigap.
Khusus untuk anak-anak dengan luka bakar, para ilmuwan Universitas Bath mengklaim plester terbaru mereka dapat menyelamatkan nyawa. Sebab anak-anak dengan luka bakar, sangat rentan terhadap infeksi bakteri karena kekebalan tubuhnya yang belum matang.
"Ini (plester) benar-benar bisa membantu menyelamatkan nyawa," ujar Dokter Toby Jenkins, ahli kimia dan biofisik di Universitas Bath, seperti dilansir BBC News, Rabu (18/11).
(baca: Anggap Diri Kurang Sehat? Hati-Hati Sakit Benaran)
Infeksi memang dapat memperlambat pemulihan luka. Tak sedikit pula yang harus meninggal karena infeksi luka tak tertangani dengan jitu.
Pengobatan luka dengan antibiotik yang tidak tepat, justru dapat membuat bakteri resisten terhadapnya. Resistensi bakteri tersebut juga menjadi masalah kesehatan utama.
Tim riset dari Universitas Bath telah diberi dana sekitar satu juta euro oleh Medical Research Council untuk menguji respon prototipe tersebut. Dengan menerapkannya pada seseorang yang mengalami luka bakar.