REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism mengungkapkan adanya pengaruh perbedaan pola tidur pada hari kerja dan akhir pekan berpengaruh. Perbedaan tersebut ternyata mempengaruhi bagi metobolik tubuh seseorang.
Seperti dilansir New York Times, Rabu (25/11) tidur larut malam pada akhir pekan ternyata bisa menurunkan level HDL kolesterol. Namun efek tersebut masih dianggap dalam efek yang baik.
Di sisi lain tidur larut malam bisa membuat trigliserida dan resistensi insulin tinggi. Selain itu juga bisa mengakibatkan indeks masa tubuh seseorang menjadi meningkat.
(baca; Lakukan Ini Sebelum Tidur Anda Bisa Langsing)
Tak hanya itu, para peneliti juga mempertimbangkan hal lain yang juga berkaitan dengan hubungan tersebut. Semua dampak tersebut dilihat setelah mengontrol aktivitas fisik, asupan kalori, penggunaan alkohol, dan faktor-faktor lainnya.
Meskipun begitu ternyata masih ada yang harus dipastikan kembali. "Ini belum jelas bahwa ini (efek tidur larut malam) adalah efek jangka panjang," kata penulis utama, Patricia M. Wong yang juga seorang mahasiswa pascasarjana di University of Pittsburgh.
Ia bersama timnya menganggap, di sisi lain tidak sinkronnya pola tidur dan bekerja tetap memberikan dampak bagi kesehatan. Terutama jika dikaitkan dengan jam internal seseorang.