Kamis 26 Nov 2015 06:06 WIB

Status Jomblo Buat Seseorang Lebih Mudah Sakit

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Penelitian menemukan sel darah putih pada orang yang merasa kesepian serta pada monyet yang terisolasi dari kelompoknya, lebih mudah terserang radang dibandingkan melawan infeksi tersebut.
Foto: flickr
Penelitian menemukan sel darah putih pada orang yang merasa kesepian serta pada monyet yang terisolasi dari kelompoknya, lebih mudah terserang radang dibandingkan melawan infeksi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, Kesendirian ternyata memiliki dampak bagi sistem kekebalan tubuh yang bertanggung jawab dalam memerangi infeksi dan kanker, sel darah putih. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang terisolasi dari kehidupan sosial memiliki risiko kematian dini lebih besar 14 persen.

Penelitian yang dipimpin oleh Steven Cole dari University of California Los Angeles dan John Capitanio dari California National Primate Research Center di UC Davis ini tidak hanya meneliti manusia. Primata cerdas, monyet juga ikut diteliti dalam penelitian tersebut.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa sel darah putih pada orang yang merasa kesepian serta pada monyet yang terisolasi dari kelompoknya, lebih mudah terserang radang dibandingkan melawan infeksi tersebut. Para peneliti juga sudah lama mengetahui bahwa orang kesepian memiliki risiko lebih besar untuk terserang penyakit dan meninggal lebih cepat.

Pada monyet yang terisolasi, para peneliti menemukan bahwa monyet yang kesepian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pada gen yang menyebabkan peradangan. Kemudian para monyet tersebut juga menunjukkan adanya penurunan aktivitas akibat memerangi virus.

(baca: Sakit Telinga? Obatnya Ada di Dapur Anda)

Dari penelitian tersebut, para peneliti mengambil kesimpulan bahwa kesendirian dapat menyebabkan peningkatan sebuah sel dalam darah putih. Sel tersebut merupakan sel monosit yang banyak terlibat dalam respon kekebalan inflamasi dari pada dalam perlawanan terhadap virus.

Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan bahwa cara sel darah putih menjadi aktif kemudian tidak aktif memiliki satu hubungan timbal balik. Peneliti melihat tiap sel menunjukkan indikasi bahwa mereka dapat saling membantu dalam proses penyebaran.

"Hasil penelitian ini spesifik mengenai kesepian dan tidak dapat dijelaskan dengan depresi, stress atau pun dukungan sosial," ujar para peneliti, dikutip Independent, Kamis (26/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement