REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bob Marley, Britney Spears, band rock AC/DC, hingga DJ Calvin Haris adalah sederet musisi yang karyanya mungkin pernah Anda putar ketika tengah mengemudi menuju kantor atau dalam perjalanan pulang.
Namun, sebuah studi mengemukakan bahwa mereka adalah musisi-musisi yang karyanya berbahaya untuk diputar ketika sedang berkendara karena dapat menyebabkan Anda mengalami kecelakaan.
Seorang psikolog, yakni Simon Moore, yang ditugaskan oleh perusahaan asuransi bernama More Than, melakukan survei terhadap pengemudi berusia antara 17 tahun hingga 25 tahun. Ternyata, satu dari sepuluh pengemudi mengaku menabrak ketika mendengar lagu-lagu milik Britney Spears, AC/DC, dan lainnya.
Dalam eksperimen lain, yang berkaitan dengan citra otak dan analisis keselamatan kognitif, Simon meminta beberapa pengemudi untuk menyelesaikan serangkaian lap atau trek dengan menggunakan simulator, sambil mendengarkan berbagai jenis musik. Tempo musik diputar dalam frekuensi 130 ketuk per menit.
Ternyata hal tersebut membuat beberapa pengemudi terangsang untuk memacu kendaraannya lebih cepat. Akibatnya, mereka menjadi lebih banyak melakukan pelanggaran lalu lintas.
Menurut Simon, eksperimennya itu membuktikan bahwa bila seseorang mendengarkan musik dengan tempo di atas 130 ketuk per menit, hal itu akan membuat dia memacu kendaraanya menjadi lebih cepat dan abai terhadap peraturan lalu lintas atau sembrono. Faktor lainnya yang juga harus disorot dan mempengaruhi performa berkendara adalah volume musik yang tinggi.
Wawancara dengan sejumlah pengendara juga mengungkapkan bahwa sepertiga yang jatuh atau kecelakaan diakibatkan karena mereka mendengar musik rock. Sedangkan 33 persen lainnya jatuh saat mendengar musik pop dan 19 persen ketika mendengar musik dansa.
Beberapa lagu yang dipilih Simon dalam survei dan eksperimennya antara lain Numb (Linkin Park), Back in Black (AC/DC), We Found Love (DJ Calvin Haris), Love (Bob Marley), dan Toxic (Britney Spears).