Selasa 01 Dec 2015 14:32 WIB

Peneliti Ini Buktikan Otak Pria dan Wanita tak Terlalu Berbeda

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Otak (Ilustrasi)
Foto: Google
Otak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bagian khusus pada otak pria dan wanita memang memiliki perbedaan. Akan tetapi ketika melihat sebuah otak secara keseluruhan, peneliti menemukan bahwa jarang sekali otak hanya menunjukkan ciri "pria" atau "wanita" saja.

Temuan ini bersinggungan dengan anggapan selama ini bahwa otak pria dan wanita berbeda. Untuk mencapai kesimpulan bahwa otak pria dan wanita tidak jauh berbeda, Daphna Joel dan rekan-rekan peneliti dari Tel-Aviv University telah melakukan penelitian yang mendalam.

Tim peneliti ini telah memeriksa lebih dari 1.400 otak dengan menggunakan scan MRI. Pada tiap otak yang mereka teliti, tim peneliti memeriksa berbagai variabel seperti ketebalan jaringan otak hingga volume pada tiap bagian otak. Dalam penelitian tersebut, para tim peneliti membagi temuan mereka ke dalam tiga kategori, yaitu zona dominasi pria, zona dominasi wanita dan zona kisaran menengah.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa sebagian besar orang yang mereka tes memiliki kriteria zona dominasi pria dan juga zona dominasi wanita. Dalam penelitian ini, para anggota tim juga jarang sekali menemukan seseorang yang hanya memiliki satu indikasi zona yang mendominasi saja.

Para peneliti juga melakukan pendekatan penelitian yang berbeda, selain menggunakan scan MRI. Para peneliti menggandeng lebih dari 5.000 relawan untuk diteliti dari sisi psikologis dan juga dari sisi kebiasaan. Pada akhirnya, penelitian tersebut juga menunjukkan indikasi bahwa otak manusia tidak terbagi dalam kategori pria dan wanita saja.

Dari beberapa penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa otak manusia tidak terbagi pads dua kategori berbeda berdasarkan jenis kelamin. Daphna Joel dari School of Psychological Sciences di Tel Aviv University mengatakan ada sistem saling melengkapi yang luas pada seluruh bagian otak dan koneksi otak yang diteliti, terlepas dari perbedaan sampel, ukuran dan analisa.

"Ini mengaburkan berbagai upaya untuk membedakan otak pria dan wanita pada beberapa struktur otak," jelas Daphna.

Ahli syaraf dari University of California yang tidak terlibat dalam penelitian, Irvine, merasa sependapat dengan temuan tersebut. Irvine mengatakan setiap manusia diciptakan berbeda, dan pada umumnya terbagi ke dalam kategori pria dan wanita. Akan tetapi, Irvine menilai hal tersebut tidak serta merta membuat otak bekerja secara berbeda sesuai jenis kelamin.

"(Jenis kelamin) Tidak menentukan bahwa otak bekerja secara berbeda untuk pria dan wanita," terang Irvine.

Baca juga:

Hati-Hati! Mendengar Empat Musisi Ini Berisiko Alami Kecelakaan di Jalan

Ini Tips Sederhana Agar Cepat Pulih dari Cedera Otot

Guguran Pohon Berusia 1.400 Tahun Ini Bagaikan Karpet Emas

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement