Kamis 03 Dec 2015 09:52 WIB

Tidak Sarapan Justu Buat Tubuh Makin Gemuk

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak sarapan
Foto: flickr
Anak sarapan

REPUBLIKA.CO.ID, Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai pukul 09.00 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15 sampai 30 persen kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

“Sarapan adalah kunci asupan harian. Sarapan menandakan bahwa Anda memulai hari dan akan menentukan berjalannya hari,” ujar Market Nutritionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Melewatkan sarapan dapat berdampak buruk terhadap  proses belajar di sekolah terganggu. Selain itu, melupakan sarapan juga menurunkan aktifitas fisik. Jika orang tua ingin anak tidak lemas, tidak lelah, tidak lesu, tidak diam saja dan samangat, orang tua harus menyediakan sarapan untuk anak. Karena sarapan itu penting, jelasnya.

(baca: Baru 44 Persen Anak Indonesia yang Terbiasa Sarapan)

Bukan hanya itu meninggalkan sarapan juga meningkatkan risiko kegemukan dan meningkatkan risiko makan jajanan yang tidak sehat. “Begitu kita lewati makan satu kali kita lapar, otak kita juga bilang aduh saya butuh makanan untuk aktivitas. Sehingga ketika dia makan di waktu makan berikutnya dia akan lebih gragas, semua dimakan, semua yang dilihat ingin dimakan. Otomatis dia intakenya akan lebih banyak. Bahkan itu jadi tidak terukur,” ujarnya

Jadi penting sekali tidak meninggalkan sarapan. Tapi makanlah sesuai porsi. Selain sarapan, ia juga mengingatkan agar Anda tidak melewatkan waktu makan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement