Kamis 03 Dec 2015 13:26 WIB

Dokter Ini Sarankan Benahi Pikiran Sebelum Turunkan Berat Badan

Rep: C23/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Duduk terlalu lama atau kurang aktif bergerak menjadi penyumbang sebab berat badan tak kunjung turun.
Foto: flickr
Duduk terlalu lama atau kurang aktif bergerak menjadi penyumbang sebab berat badan tak kunjung turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak orang berpikir untuk menurunkan berat badan berlebih, hal yang diperlukan hanya makan lebih sedikit kalori dan rutin berolahraga. Namun, dalam melakukannya kita mengabaikan hambatan cukup besar untuk menurunkan berat badan, yakni pikiran.

Menurut sebuah penelitian, dua dari tiga orang yang berhasil menurunkan berat badannya sekitar lima persen dari berat total, akan mengalami kenaikan kembali. Semakin banyak seseorang kehilangan berat badannya, semakin kecil kemungkinan mereka mempertahankannya.

Neuropsikolog dan direktur program kedokteran integratif di lembaga Orlando Health, Dokter Diane Robinson, mengatakan kebanyakan orang yang ingin menurunkan berat badannya, hanya fokus pada aspek fisik, seperti diet dan olahraga.

“Tapi ada komponen emosional untuk makanan yang sebagian besar orang hanya mengabaikannya tanpa tahu bahwa itu bisa menyabotase usaha mereka (turunkan berat badan),” jelasnya, seperti dilansir Dailymail. (Baca: Ini Alasan Mengapa Anda Perlu Mengonsumsi Sebuah Apel dalam Sehari)

Robinson mengambil contoh, misalnya, ketika banyak orang di dunia merayakan Hari Valentine, mereka akan larut dan cenderung tidak memikirkan bahwa coklat dapat menghambat proses penurunan berat badan.

Atau dalam kasus lain, terdapat beberapa orang yang selalu ingin menikmati es krim ketika hatinya sedang bersedih, walaupun di saat yang bersamaan dirinya sedang menjalani proses penurunan berat badan.

Ia mengungkapkan alasan untuk respon emosional terhadap makanan tertentu terjadi karena otak melepaskan neurotransmitter yang dikenal sebagai dopamin selama pertemuan tersebut. “Jadi sadar atau tidak, kita mengkondisikan makanan bukan hanya untuk makanan saja, tetapi juga untuk kenyamanan (perasaan atau pikiran),” jelas Robinson.

Menurut dia, hal itu bukanlah sesuatu yang buruk untuk dilakukan. Asalkan, mereka menghadapinya dengan cara yang tepat.

Robinson menyarankan agar mereka yang sedang dalam proses penurunan berat badan harus pandai-pandai bertanya pada diri sendiri ketika menginginkan makanan tertentu yang dapat membahayakan proses yang tengah dijalani. “Mereka harus bertanya apakah menginginkan makanan itu karena lapar atau hanya ingin camilan atau karena sedang bosan atau karena memang sedang sedih, sebelum benar-benar melahapnya,” tuturnya.

 

Baca juga:

Diet Tinggi Lemak Sebabkan Kemampuan Otak Menurun?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement