Senin 07 Dec 2015 08:20 WIB

Berat Badan Calon Ayah Ternyata Pengaruhi Kesehatan Anak

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Ayah dan bayinya.
Foto: pixabay
Ayah dan bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berat badan pria dapat mempengaruhi DNA pada spermanya. DNA yang terpengaruh ini akan menentukan sifat bawaan dari anak si pria tersebut nantinya.

Berat badan pria dinyatakan dapat membuat ribuan kemungkinan perubahan pada DNA yang terkandung dalam spermanya. Ribuan kemungkinan tersebut nantinya dapat terwariskan pada anak si pria di masa mendatang.

Salah satu perbedaan dalam sperma yang dimiliki pria gendut dan kurus ialah terkait kontrol nafsu makan dan juga perkembangan otak. Penelitian di Denmark menunjukkan bahwa anak dengan ayah yang obesitas cenderung memiliki gangguan berat badan. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penderita autisme lebih banyak ditemui pada anak muda dengan ayah yang kelebihan berat badan.

Oleh karena itu, para ahli menilai tak hanya calon ibu saja yang harus memperhatikan tubuh dan pola makannya. Berdasarkan temuan pada penelitian dari Denmark tersebut, para ahli juga mendorong agar calon ayah ikut melakukan diet yang sehat serta mengontrol berat badannya.

(baca: Filter Instagram Jadi Pilihan Nama Bayi Paling Populer)

Penelitian serupa yang juga dilakukan oleh University of Copenhagen juga menunjukkan hasil yang mirip. Para peneliti dari University of Copenhagen meneliti kandungan sperma pada 13 pria langsing dan 10 pria obesitas pada mikroskop. Dalam penelitian tersebut, para peneliti berfokus pada satu senyata kimia kecil dalam DNA yang diketahui berperan dalam modifikasi epigenetik. Senyawa ini dapat diwariskan pada keturunan dan sangat berpengaruh pada kesehatan keturunan kelak.

"Jika implikasi dalam penelitian ini terbukti, maka rekomendasi untuk menjaga kesehatan tubuh juga berlaku pada calon ayah, tidak hanya calon ibu," ungkap Doktor Barres.

Ahli biologi reproduksi dari McGill University, Kanada, Sarah Kimmins menilai implikasi dari penelitian tersebut masih harus dibuktikan. Akan tetapi, Kimmins menilai penting bagi calon ayah untuk menjaga apa yang mereka makan dan juga gaya hidup mereka.

"Karena hal tersebut bisa saja berpengaruh terhadao perkembangan sperma dan kesehatan keturunannya," jelas Kimmins, dikutip dari Daily Mail, Senin (7/12).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement