REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penggunaan dan pemanfaatan lensa kontak kini memang menjadi tren di kalangan para remaja dan perempuan dewasa. Sehingga warna- warni lensa kontak belakangan ini jamak ditemukan di optik bahkan dijual bebas di toko online.
Sayangnya, tak banyak pengguna lensa kontak yang paham jika lensa kontak yang dijual melalui toko online atau optik tersebut tidak sesuai standar kesehatan mata. Termasuk produksi dan cara penyimpanan yang kurang tepat.
Dokter spesialis mata Sultan Agung Eye Center (SEC) Semarang, Nika Bellarinatasari SpM mengatakan, diameter lensa kontak yang terlalu kecil dibandingkan dengan diameter kornea, dapat menyebabkan kornea bengkak dan keruh.
“Kondisi ini berpotensi menyebabkan penglihatan menjadi buram,” ungkapnya, saat memberikan penjelasan dihadapan peserta kunjungan siswa- siswi asal SMP Sultan Agung 1 Semarang, di ruang SEC, Jumat (18/12).
Ia menuturkan, proses produksi lensa kontak yang tidak baik, dapat menyebabkan lensa kontak tercemar bakteri atau jamur. Sehingga menyebabkan mata terinfeksi bakteri atau jamur yang berbahaya.
Infeksi berat pada mata ini dapat menyebabkan kebutaan. Ia pun mengakui selama praktek, setidaknya ia pernah menangani lima orang pasien yang mengalami infeksi dan berujung kebutaan akibat pemakaian lensa kontak.