REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin A merupakan hal yang paling penting bagi perkembangan berbagai organ tubuh bayi seperti ginjal, mata, jantung, paru-paru, sistem saraf, dan peredaran darah. Tentunya juga memperbaiki jaringan perempuan hamil setelah selesai melahirkan.
Saat hamil, para ibu juga memikirkan untyuk pentingnya mengonsumsi makanan dan vitamin. Hanya saja yang perlu diingat, makanan dan vitamin yang tampaknya aman bisa jadi berbahaya bagi tubuh atau dapat menyebabkan keguguran.
Seperti dilansir boldsky, Rabu (16/12) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama ketika mengkonsumsi vitamin A. Sebuah penelitian menunjukkan dalam mengkonsumsi berlebihan vitamin A selama bulan-bulan awal kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang serius. Beberapa diantaranya seperti kelainan jantung, otak, kepala, dan sumsum tulang belakang.
(Baca: Enam Makanan yang tak Bisa Dikonsumsi Bayi)
Untuk itu asupan harian yang direkomendasikan vitamin A bagi ibu hami tidak harus sampai 8.000 IU. Dosis vitamin A lebih dari 10.000 IU bisa berbahaya bagi bayi yang belum lahir.
Selain itu perhatikan juga jenis vitamin A yaitu ada beta-karoten dan retinoid. Menurut Food and Drug Administration (FDA), beta-karoten menjadi pilihan yang tepat bagi ibu hamil karena bisa didapatkan dari sejumlah tanaman yang tidak berbahaya selama kehamilan.
Sementara jenis vitamin A retinoid berasal dari hewan sumber seperti hati, kuning telur, dan produk susu. Kelebihan vitamin A jenis ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bayi yang belum lahir. Selain itu suplemen vitamin A dalam bentuk tablet, kapsul atau cairan juga berbahaya selama kehamilan.
Meskipun vitamin A berbahaya bukan berarti harus mengurangi dalam mengkonsumsinya. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat juga menyebabkan efek yang sama pada bayi yang belum lahir seperti kelebihan vitamin A. Oleh karena itu harus mengambil jumlah yang tepat.
(Baca: Mitos Makan Dua Kali Lipat Saat Hamil Ternyata Berbahaya)