Senin 21 Dec 2015 06:58 WIB

Penelitian: Gaya Hidup Barat Penyebab Meluasnya Kanker di Dunia

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Makan Burger atau Hotdog (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Makan Burger atau Hotdog (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semula, kanker dianggap sebagai sebuah penyakit yang hanya menyerang orang berada. Akan tetapi saat ini setiap wilayah kini memperlihatkan dampak yang signifikan. Pada 2012 lalu, sebanyak 14,1 juta penderita kanker baru pun tercatat, di mana pada saat yang sama tercatat 8,2 juta orang meninggal akibat kanker.

Melihat pertumbuhan kanker yang cukup pesat ini, ahli epidemiologi Lidsey Torre melakukan analisis terhadap peta penyebaran kanker dunia. Dari penelitian tersebut, Torre menemukan heterogenitas luar biasa pada beberapa negara berbeda yang paling banyak ditemukan kanker.

Salah satu yang ditemukan Torre ialah ketidakseimbangan pertumbuhan kanker di negara dengan pendapatan tinggi dan rendah. Negara-negara dengan pemasukan tinggi menunjukkan penurunan terhadap kanker dan negara-negara dengan pemasukan rendah menunjukkan peningkatan kanker.

Yang cukup mencengangkan, Torre mengatakan peningkatan kanker di negara-negara dengan pemasukan rendah ialah gaya hidup Barat yang negara tersebut adopsi. "Ini berhubungan dengan diadopsinya gaya hidup Barat (oleh negara berpendapatan rendaj)," ungkap Torre.

Torre mengatakan akibat dari pengadopsian gaya hidup tersebut, masyarakat di negara berpendapatan rendah menjadi kurang aktif bergerak dibandingkan sebelumnya. Masyarakat di negara-negara ini, lanjut Torre, memiliki akses terhadap begitu banyak ragam makanan menarik tetapi sebenarnya kurang sehat.

"Sebagian besar kanker tersebut dapat dicegah melalui pengendalian tembakau (rokok), vaksinasi, deteksi dini dan dorongan terhadap gaya hidup sehat," terang Torre.

Sebelumnya, Torre bersama dengan rekannya di American Cancer Society menganalisa berbagai data mengenai kanker yang berasal dari International Agency for Research on Cancer dan juga World Health Organization. Torre dan rekannya kemudian memilih 50 negara untuk mempresentasikan berbagai wilayah dan berfokus dalam meneliti delapan kanker paling umum.

Bagi laki-laki, kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan di sebagian besar negara, kecuali di Eropa Timur yang lebih banyak menderita kanker paru-paru. Sedangkan pada wanita, kanker payudara paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Oceania.

Para peneliti juga menemukan wilayah Asia memiliki mayoritas kanker yang berbeda, seperti Cina dan Korea Utara yang lebih banyak menderita kanker paru-paru, Laos dan Mongolia dengan kanker hati serta Korea Selatan dengan tiroid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement