REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas orang tua dengan anak-anak obesitas selalu menyangkal untuk mengakui hal tersebut. Tak jarang mereka gagal untuk membantu anak untuk menurunkan obesitas mereka, terutama anak-anak dengan keturunan obesitas.
Seperti dilansir Dailymail, Senin (21/12) temuan dari studi baru mengungkapkan bahwa hanya delapan persen orang tua menganggap anak mereka mengalami kelebihan berat badan. Sementara hanya 0,2 persen saja yang mengakui jika anaknya mengalami obesitas.
Menanggapi hal tersebut, peneliti Australia memperingatkan para orang tua yang menyangkal jika anak-anak mereka mengalami obesitas maka akan menghambat dalam membantu anak menurunkan berat badannya.
“Kelambanan persepsi yang salah adalah perhatian utama,” kata penulis studi Christina Pollard dari Departemen Kesehatan di Australia Barat dan Curtin University School of Public Health di Perth.
Menurutnya, mengambil tindakan untuk memperbaiki pola makan dan aktivitas fisik selama masa kanak-kanak bisa menjadi pilihan tepat. Hal tersebut bisa membantu anak-anak menghindari obesitas seumur hidup.
Sementara itu, peneliti dari Seattle Children’s Research Institute dan University of Washington Davene Wright, mencatat beberapa orang tua tidak jujur melaporkan persepsi mereka tentang berat badan anaknya dalam survei. Ada kemungkinan kebanyakan orangtua khawatir dicap sebagai orangtua yang buruk.