REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi sebagian orang yang ingin menurunkan berat badannya ada yang berusaha dengan beragam cara diet. Hanya saja mungkin saat ini juga harus mempertimbangkan pola waktu makan.
Seperti dilansir Prevention, Senin (28/12) studi baru pada sel metabolisme telah mengidentifikasi cara baru yang efektif untuk menurunkan berat badan. Bahkan cara tersebut tidak perlu mengubah menu makanan yang disukai.
Bagi yang ingin menurunkan berat badan hanya perlu mengingat jam-jam tertentu untuk mengkonsumsi makanan. Jika sarapan pagi pada pukul 08.00 WIB maka berhentilah makan antara pukul 18.00 hingga 20.00 WIB maka akan memudahkan untuk menurunkan berat badan. Lakukanlah pola tersebut selama 21 hari.
Dalam studi tersebut, peneliti mencermati kebiasaan makan sehari-hari peserta dan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka makan hampir terus-menerus selama 15 jam. Tetapi ketika mulai membatasi konsumsi makanan mereka untuk 10 sampai 12 jam setiap hari selama 16 minggu ternyata bisa mengurangi berat badan.
Tak hanya berat badan, mereka bahkan merasa lebih banyak energi dan tidur terasa lebih baik. Bagian terbaiknya, kondisi tersebut bahkan sudah berlangsung selama satu tahun dengan pola waktu makan yang sudah diatur.
Selain itu, studi sebelumnya juga mengamati mereka yang berpuasa dan tidak puasa. Dengan melakukan puasa justru membantu seseorang lebih banyak membakar lemak, kontrol gula darah yang baik, dan mengurangi risiko diabetes.
Efek positif lain dari berpuasa dengan memperbanyak jumlah waktu puasa hingga semalam bisa mempengaruhi irama sirkadian. Hal tersebut bisa meningkatkan kualitas tidur dan mempengaruhi fungsi gen yang melibatkan metabolisme.
(Baca sebelumnya: Hormon Lapar' Dapat Obati Penyakit Pembuluh Darah)