REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Musim liburan telah tiba. Biasanya kita sudah merencanakan pergi keluar kota atau keluar negeri. Dan jika kondisi tubuh sedang tidak fit, bisa saja penyakit menyerang. Salah satunya ialah sakit kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Laksmi Duarsa SpKK menjelaskan sebenarnya penyakit kulit saat liburan tidak pasti. Tergantung dari perbedaan cuaca atau iklim tempat tinggal Anda dengan kota tujuan Anda berlibur.
Jika perbedaan cuacanya cukup ekstrim, maka akan menyebabkan sejumlah penyakit kulit. Hal ini karena kulit harus beradaptasi dulu dengan tempat baru.
“Kalau Anda berlibur berbeda tempat tergantung perbedaan suhu. Kalau Anda pergi ketempat yang dingin sementara Anda tinggal ditempat panas, bisa jadi kulit akan menjadi kering. Karena udara kering, kulit ikut kering,” jelasnya ketika dihubungi Republika.co.id.
Bahkan jika terlalu dingin, terkadang akan muncul kerak disekitar hidung. Kerak ini pun akan mengering. Dan akhirnya bisa menimbulkan iritasi. “Kalau untuk kulit seperti ini, perawatan harus dilakukan intensif dengan plembab. Selain itu kurangi sabun dan pakai tabir surya,” sarannya.
Lalu jika kita berlibur ke tempat yang lebih dingin dari tempat tinggal kita, bisa jadi kulit menjadi lembab. Kemudian bisa jamuran.Sedangkan jika kita berlibur ke tempat yang lebih panas dari tempat kita atau dari dingin ke daerah panas, maka kulit Anda bisa jadi hitam.
Bahkan kalau berjemur kelamaan bisa menyebabkan kulit terbakar atau sunburn. Ini terjadi jika Anda berjemur diantara jam 10 pagi sampai jam 2 sore. Apalagi jika baju Anda terbuka, tidak pakai tabir surya. Kulit Anda pasti akan terbakar.
“Nah Anda bisa mencegahnya dengan memakai tabir surya. Dan kalau mau berjemur pakai sunblock, pakai baju untuk menutupi seluruh badan. Anda juga sebaiknya pakai topi atau payung,” ujarnya seraya menambahkan jika kulit Anda sudah terbakar, terkadang bisa jadi melepuh dan berair. Mengerikan bukan?