Ahad 03 Jan 2016 00:02 WIB

Wow, Segelas Air Kandung 10 Juta Bakteri Baik

Rep: C25/C34/ Red: Indira Rezkisari
Air yang tidak layak dikonsumsi mengundang beragam penyakit. Pastikan hanya minum dari sumber air yang terpercaya.
Foto: pixabay
Air yang tidak layak dikonsumsi mengundang beragam penyakit. Pastikan hanya minum dari sumber air yang terpercaya.

REPUBLIKA.CO.ID, Semua orang mungkin akan meminum lebih banyak air bila mengetahui kandungannya. Hal itu dikarenakan sebuah studi mengungkapkan segelas air minum yang bersih mengandung sekitar 10 juta bakteri baik.

Dilansir dari Tech Times, Ahad (2/1), peneliti Swedia mengungkapkan air minum dibersihkan oleh jutaan bakteri baik yang ditemukan di pipa air dan industri pemurnian. Sayang, penelitian itu belum dapat dipastikan dengan jelas sampai sekarang.

Belakangan, sebuah penelitian tentang air minum diterbitkan di jurnal mikroba dan lingkungan oleh peneliti Lund University, Swedia. Penelitian itu menemukan bahwa bakteri mikroskopis dapat tumbuh di pabrik pengolahan air dan pipa air. Bakteri itu tidak berbahaya dan dalam proliferasi, mereka membentuk lapisan tipis yang disebut biofilm dalam pipa.

Peneliti menemukan varietas spesies bakteri di pipa air sangat besar, dan bakteri memainkan peran penting yang belum pernah dieksplorasi masa lalu. Bahkan, mereka mengatakan mayoritas pemurnian sebenarnya terjadi di dalam pipa dan bukan di pabrik pemurnian tersebut.

"Dahulu, Anda hampir tidak bisa melihat bakteri sama sekali dan sekarang, berkat teknik seperti sekuensing DNA besar dan flow cytometry, kita bisa melihat depan puluh ribu bakteri per milimeter dalam air minum," kata Catherine Paul dai Lund University.

(baca juga: 5 Alasan Kesehatan Anda Perlu Minum Teh)

Penelitian itu turut melibatkan sejumlah peneliti lain seperti Katharina Luhrig, Peter Radstrom, Kenneth Persson, Bjorn Canback dan Tomas Johansson.

Hasil itu sekaligus menjelaskan peran biofilm dalam pemurnian air minum, dan bakteri yang berkembang dalam pipa air berkontribusi pada kualitas air.

Para peneliti berpikir kalau bakteri baik hadir untuk menjaga keamanan dan kebersihan air. Secara khusus, mereka juga menemukan Sphingomonas, sejenis bakteri baik yang kerap ditemukan di air yang bersih dan berkualitas.

Bakteri itu dapat mengkonsumsi atau menyerap bahan organis yang tidak diinginkan, serta bahan kimia beracun. Sementara, klorin yang merupakan zat untuk membunuh bakteri dalam air, tidak dapat mengganggu bakteri baik.

Selain itu, para peneliti menuturkan bakteri ini berkontribusi terhadap bau dan rasa pada air, termasuk menyegarkan rasa haus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement