REPUBLIKA.CO.ID, Departemen Kesehatan Brasil meyerukan kepada kaum perempuan di negaranya agar menunda kehamilan mereka. Seruan disampaikan bukan karena terjadi lonjakan penduduk secara tajam, melainkan mewabahnya virus yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak bayi.
Nama wabah itu adalah virus zika. Virus ini dibawa oleh nyamuk aedes aegypti, yang juga dapat menyebabkan demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning. Virus zika dilaporkan telah menjangkiti banyak ibu-ibu hamil di Brasil dan mempengaruhi kondisi kesehatan sang bayi ketika lahir.
Rata-rata ibu yang terserang virus zika, melahirkan sang anak dengan terikat microcephaly, yakni suatu kondisi neurologis langka di mana kepala dan otak bayi lebih kecil dari yang semestinya, yang dapat menyebabkan kematian.
Kondisi tersebut, menurut para dokter di sana, diyakini berkaitan. Sebab, rata-rata ibu yang melahirkan anak dengan kondisi microcephaly memiliki gejala yang sama ketika hamil, yaitu mengalami demam dan ruam.
Kondisi tersebut sangat identik dengan demam atau virus zika.
Menurut salah satu laporan kesehatan di Brasil, pada 2015 lalu, terjadi lonjakan tajam terkait kasus virus zika, yakni sekitar 2.400 kasus. Padahal pada 2014, hanya terjadi 147 kasuis virus zika. Salah satu penyebab lonjakan kasus ini adalah virus zika jarang memberikan tanda atau menunjukkan gejala yang dapat didiagnosa ketika menyerang seseorang.
“Jadi ini keputusan (menunda kehamilan) yang sangat pribadi. Bila keluarga dapat menunda rencana kehamilan mereka, itulah yang kami rekomendasikan,” kata seorang infektologis anak, seperti dikutip Fox News, Selasa (5/1).
Sampai saat ini para ahli belum menemukan penyebab mengapa virus zika dapat bermigrasi ke Brasil secara signifikan. Karena menurut keterangan, virus ini awalnya ditemukan pada monyet hutan di Afrika.
(baca: Siti Nurhaliza Berharap Bisa Segera Hamil Lagi)