Jumat 08 Jan 2016 09:27 WIB

Rahasia Sehat Tidur Menyamping Terungkap

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Tidur menyamping ternyata memiliki sejumlah dampak positif, sala satunya bisa membersihkan otak lebih baik.
Foto: wikipedia
Tidur menyamping ternyata memiliki sejumlah dampak positif, sala satunya bisa membersihkan otak lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian yang dilakukan Stony Brook University menemukan fakta bahwa tidur menyamping, baik ke kanan atau ke kiri, membawa dampak positif bagi otak. Pasalnya, para peneliti mendapati bahwa tidur menyamping dapat membantu otak membersihkan diri dari berbagai zat-zat yang tak dibutuhkan otak.

Dalam penelitian tersebut, peneliti juga menemukan dampak positif lainnya dalam tidur menyamping dibandingkan dengan tidur telentang atau tengkurap. Di samping dapat membersihkan otak dengan lebih baik, peneliti mengungkapkan bahwa tidur menyamping juga dapat mengurangi risiko Alzheimer, Prkinson dan penyakit syaraf lainnya.

Saat tidur, sebuah sistem yang cukup rumit pada otak, dikenal dengan nama jalur glymphatic, bertugas membersihkan otak dari berbagai kandungan kimia berbahaya pada otak yang mungkin terbentuk di kala siang hari. Cara jalur glymphatic ini membersihkan otak ialah dengan memompa cairan cerebrospinal dari otak dan mengganti cairan tersebut dengan cairan interstitial.

(baca: Berbagi Kasur dengan Hewan Peliharaan Perbaiki Kualitas Tidur)

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan mesin MRI ini kemudian meneliti bagaimana jalur glymphatic ini bekerja pada otak tikus. Tikus-tikus penelitian tersebut kemudian ditidurkan dalam tiga posisi berbeda, yaitu menyamping, tengkurap dan telentang.

Dari beberapa hasil percobaan, peneliti kemudian mendapatkan satu hasil yang konsisten. Proses pembersihan otak yang dilakukan jalur glymphatic menjadi lebih lancar dan efektif ketika tikus percobaan tidur dalam keadaan menyamping.

"Oleh karena itu, penelitian ini menambah fakta pendukung bahwa tidur merupakan fungsi biologis istimewa yang membantu tubuh 'membersihkan diri' dari berbagai 'kekacauan' yang terakumulasi dalam tubuh saat kita terjaga atau bangun," ungkap salah satu peneliti, Maiken Nedergaard.

Peneliti sejauh ini belum melakukan tes dan peneltian serupa menggunakan MRI pada manusia. Akan tetapi, para peneliti meyakini bahwa temuan ini merupakan salah satu langkah awal dalam menemukan cara untuk mengeliminasi faktor-faktor risiko dalam penyakit dan gangguan syaraf, dikutip Men's Fitness, Jumat (8/1).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement