Ahad 10 Jan 2016 11:33 WIB

Kurang Olahraga Waspada Ancaman Kardiomegali

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Winda Destiana Putri
Terserang sakit jantung
Foto: thetransferfactorindonesia.com
Terserang sakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jika Anda merasa kurang berolahraga, waspadai gejala-gejala sesak nafas,  merasakan sensasi mau jatuh, pusing serta mengalami pembengkakan bagian tungkai dan pergelangan kaki.

 

Boleh jadi ini menjadi gejala awal dari penyakit kardiomegali atau pembengkakan jantung. Sebab gejala penyakit jantung yang satu ini tidak dipahami di luar penyakit jantung koroner yang lebih awam di masyarakat.

 

Penanggungjawab Ruang Firdaus, RSI Sultan Agung Semarang, Indah Setiani Ekawati AMK mengatakan, selama ini masyarakat lebih familiar dengan penyakit jantung yang dipicu oleh kolesterol atau (PJK).

 

Namun masyarakat kurang banyak tahu dengan kardiomegali atau penyakit dengan membesarnya rongga jantung hingga lebih besar dari ukuran jantung normal. Yakni lebih besar dari 55 persen rongga dada.

 

"Jantung pada manusia memiliki empat ruangan bagian kanan dan kiri. Namun pada penyakit kardiomegali umumnya diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung bagian kiri," jelasnya, pada Promosi Kesehatan RSI Sultan Agung, belum lama ini.

 

Pembesaran tersebut, jelas Indah, meliputi otot- otot rongga. Penyakit ini banyak dipicu oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi, PJK, gangguan kerusakan otot jantung yang disebabkan diabetes dan penyakit pada katup jantung.

 

Jantung juga memiliki empat katup yang mengatur keluar masuknya darah. Apabila salah satu atau lebih dari katup ini mengalami penyempitan atau bocor, akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih berat untuk menutupi kebocoran.

 

"Gejala- gejala seperti ini berpotensi terjadi pada mereka yang jarang berolahraga serta konsumsi makanan yang kurang sehat," tambanya.

 

Ia juga menjelaskan, cara mengenali gejala kardiomegali sangat tergantung dari seberapa parah gangguan kesehatan jantung ini terjadi. Namun yang cukup umum dialami adalah pusing dan merasakan sensasi mau jatuh dan sesak nafas.

 

Gejala kardiomegali umumnya juga jamak diikuti dengan beberapa pembengkakan. Khususnya pada bagian tungkai atau pada pergelangan kaki.

 

Bila sudah terjadi kardiomegali, Indah menyarankan penderita untuk membatasi aktifitas yang bisa melelahkan jantung.

"Jangan bekerja atau olahraga terlalu lelah dan batasi makanan mengandung karbohidrat," katanya.

 

Kiat lain yang perlu diupayakan adalah segera berkonsultasi dengan dokter agar secepatnya diberikan obat untuk menguatkan jantung dan mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh.

 

Meski terlihat menyeramkan, masih jelas Indah, kardiomegali sebenarnya bisa dihindari. Yakni dengan membiasakan diri untuk hidup sehat. Yakni seperti rajin berolahraga dan menjaga asupan yang memicu hipertensi.

 

"Seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan berlebih, membatasi jumlah garam dan menghindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement