REPUBLIKA.CO.ID, Jamur memang memiliki peranan penting dalam menjaga keberlangsungan makhluk hidup di bumi. Akan tetapi, di saat yang sama, keberadaan jamur di dalam rumah dan makanan tentu memberikan ancaman kesehatan tersendiri bagi manusia.
Profesor kesehatan lingkungan dari Univerisity of Cincinnati, Tiina Reponen, mengatakan setiap jamur yang tumbuh di dalam rumah, gedung atau bangunan, hingga makanan perlu dijauhi. Pasalnya, berbagai jamur yang terlihat mata dan tumbuh di dalam bangunana atau makanan memiliki risiko menyebabkan sakit kepala, alergi hingga asma pada manusia.
"Setiap jamur yang dapat terlihat mata harus dihilangkan, apa pun warna dan jenisnya. Bangunan yang sehat tidak memiliki jamur yang terlihat mata," ungkap Reponen.
Seperti halnya jenis jamur pada umumnya, jamur-jamur yang tumbuh dalam ruangan dan makanan dapat tumbuh subur dalam kondisi ruangan lembap. Mengutip laman Safebee berikut ini ragam warna dan jenis jamur yang pada umumnya ditemukan dalam rumah yang patut diwaspadai.
1. Hijau
Ada ribuan jenis jamur hijau menurut dokter ahli di bidang alergi. Akan tetapi, apa pun jenisnya, jamur berwarna hijau yang tumbuh di ruangan atau makanan merupakan jamur yang harus dihindari dan disingkirkan dari dalam rumah.
2. Hijau Zaitun, Cokelat, Abu-Abu atau Hitam
Jamur dengan warna-warna tersebut merupakan jamur dari genus Cladosporium. Jika tumbuh di luar ruangan, jenis jamur ini tumbuh di daun-daunan. Sedangkan jika tumbuh dalam ruangan, jenis jamur ini akan dengan mudah didapati pada dinding hingga karpet yang lembap.
Jamur-jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit, mata dan sinus. Dalam kasus yang sangat jarang, jamur ini dapat menyebabkan infeksi otak atau meningitis.
3. Biru, Hijau atau Putih
Jamur berwarna biru, hijau atau putih, merupakan jamur yang tergolong dalam genus Penicillium. Jenis jamur ini dulu digunakan untuk membuat antibiotik penisilin. Akan tetapi, bagi orang yang sensitif terhadap jamur, jamur genus Penicillium dapat menyebabkan alergi. Jenis jamur ini dapat ditemukan tumbuh pada makanan dan dinding.
4. Kuning, Hijau atau Hitam
Warna-warna tersebut bisa menunjukkan bahwa jamur yang Anda temukan merupakan jamur Aspergillus. Manusia biasanya menghirup jamur ini saat bernafas tanpa menjadi sakit kemudian. Akan tetapi, bagi yang menderita masalah paru-paru dan sistem kekebalan tubuh yang rendah, jamur ini dapat menyebabkan aspergillosis pada orang tersebut.
Penyakit ini biasanya disertai dengan batuk, bunyi saat bernafas hingga radang sinus. Dalam kondisi parah, jamur Aspergillus dapat menyebabkan rongga dalam paru-paru atau membentuk bola-bola jamur pada paru-paru.
5. Hitam atau Abu-Abu
Jamur yang memiliki warna hitam atau abu-abu bisa jadi merupakan jamur Alternaria. Jamur ini dikenal sebagai jamur luar ruangan yang dapat tumbuh di tempat lembap, area berdebu, tanah dan tumbuhan.
Akan tetapi, jamur Alternaria saat ini juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan. Peneliti bahkan menemukan 90 persen sampel debu rumah mengandung jamur Alternaria. Paparan jamur ini dapat meningkatkan risiko asma.
6. Pink
Jamur merah muda atau pink seringkali ditemukan di kamar mandi dalam bentuk menyerupai lendir berwarna cenderung merah muda. Pada dasarnya jamur ini bukan jenis jamur sungguhan melainkan bakteri bernama Serratia Marcescens.
Sisa-sisa sampo dan sabun di kamar mandi merupakan tempat bagi bakteri Serratia Marcescens tumbuh subur. Bakteri ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi pernafasan dan saluran kemih.
7. Hitam Kehijauan
Jamur yang termasuk dalam genus Stachbotrys ini diyakini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius, termasuk penurunan daya ingat dan pendarahan paru-paru. Akan tetapi berdasarkan CDC, jamur Stachbotrys belum benar-benar terbukti berhubungan pada dua penyakit berbahaya tersebut. Meski begitu, tak ada salahnya untuk mewaspadai jamur yang dapat tumbuh subur di dinding, kertas hingga debu.