Jumat 22 Jan 2016 15:15 WIB

Dehidrasi, Sebabkan Nafas Anda Bau!

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Bau mulut
Foto: flickr
Bau mulut

REPUBLIKA.CO.ID, Kehilangan 1,5 persen saja volume air di dalam tubuh, maka Anda sudah dikategorikan dehidrasi ringan.

Tubuh manusia 60 persennya terdiri dari air atau H2O. Banyak hal menyebabkan dehidrasi dan semuanya membawa efek buruk bagi kesehatan, seperti kelelahan dan kurang konsentrasi, dilansir dari Health, Jumat (22/1).

Napas bau

Kesibukan kerja begitu mudah membuat Anda lupa minum. Anda baru menyadari ada yang salah pada diri Anda ketika orang-orang sekitar berbicara jarak jauh dengan Anda atau menutup hidungnya ketika Anda membuka mulut.

"Air liur memiliki sifat antibakteri yang penting. Saat dehidrasi, air liur berkurang dan memungkinkan bakteri berkembang sehingga mulut bau," kata dokter gigi di Newport Beach, California, Marshall Young.

Kinerja menurun

Dehidrasi bahkan memengaruhi aktivitas Anda dalam bekerja. Tubuh yang mengalami dehidrasi hingga dua persen menyebabkan penurunan kinerja hingga 10 persen. Artinya, semakin tinggi tingkat dehidrasi, semakin buruk kinerja Anda.

Kulit kering

Agar kulit tetap sehat dan bercahaya, Anda harus minum cukup air. Dokter kulit, Anne Marie Tremain mengatakan hidrasi tubuh yang baik adalah dari dalam ke luar. Hal ini bergantung pada gaya hidup Anda.

Jika Anda bekerja setiap hari atau suka sekali minuman berkafein misalnya, maka Anda harus minum air putih lebih banyak. Bekerja, olah raga, atau minuman berkafein membuat tubuh banyak mengeluarkan keringat. Kafein bersifat diuretik yang menjadi penyebab dehidrasi.

Tremain juga menyarankan Anda untuk tidak terlalu lama berendam atau mandi, sebaiknya kurang dari lima menit. Anda yang suka mandi air hangat juga lebih cepat dehidrasi.

Kurang konsentrasi mengemudi

Mengemudi dalam keadaan dehidrasi membahayakan diri sendiri, terutama Anda yang sering terjebak dalam kemacetan. Penelitian terbaru yang diterbitkan di Physiology and Behavior Journal menunjukkan bahwa dehidrasi menyebabkan tingkat kecelakaan dua kali lipat lebih berisiko sepanjang dua jam berkendaraan. Mengemudi sambil mabuk atau mengonsumsi obat-obatan menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas terbanyak selanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement