Kamis 28 Jan 2016 08:00 WIB

Ransel Sekolah Terlalu Berat Bahaya Bagi Anak

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak dengan tas ransel di punggung.
Foto: Timeforkids
Anak-anak dengan tas ransel di punggung.

REPUBLIKA.CO.ID, Kita sering melihat anak sekolah zaman sekarang menggendong ransel besar. Bahkan, tak jarang mereka harus terbungkuk-bungkuk karena membawa buku-buku berat dalam tas dari dan menuju sekolah. Lalu, apakah fenomena ini berbahaya?

Sejumlah ahli mengatakan, hal itu berbahaya. "Anak-anak kerap berkata punggung, leher, dan pundaknya sakit. Tas yang berat juga bisa membuat anak-anak sakit kepala dan sulit berkonsentrasi di sekolah," ujar Profesor Klinis dari Universitas Boston Karen Jacobs seperti dikutip Time for Kids. 

Jacobs mengamati, sejak 1998, ransel siswa terus membesar dan semakin berat. Hal itu pun tidak proporsional dengan ukuran tubuh anak-anak. 

Kajian Universitas California pada 2010 lalu menyimpulkan, beban ransel bertanggung jawab atas munculnya nyeri punggung di kalangan anak-anak. Studi itu juga menyebut, sepertiga anak-anak usia 11 hingga 14 tahun melaporkan nyeri punggung. Penelitian lain pada 2011 pun memberikan kesimpulan serupa. 

Seperti rangka suatu bangunan, tulang belakang dapat menjaga tubuh tetap tegak. Beban terlalu berat yang harus ditanggung tubuh anak-anak dapat mengganggu proses pertumbuhan. Bahkan, hal itu bisa berdampak pada postur tubuh anak selanjutnya. 

Dokter Osteophatic dari Pusat Kesehatan Aria, Philadelphia mengatakan, ukuran dan desain tas yang tepat penting untuk menyesuaikan tekanan yang pas untuk bahu dan tulang belakang. Sebagai patokan umum, ia menyarankan agar berat ransel tidak lebih dari 10 hingga 20 persen berat badan anak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement