Rabu 24 Feb 2016 09:19 WIB

Wanita Bisa Kleptomania Usai Operasi Plastik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Operasi Plastik (ilustrasi)
Foto: drlesliestevens.com
Operasi Plastik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita di Brasil yang baru saja menjalani operasi plastik di perut dan payudara tiba-tiba menjadi kleptomania selama beberapa pekan.

Laporan kasus yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Case Reports tersebut mendorong seorang ahli saraf di Toronto Western Hospital, Kanada, Fabio Nascimento untuk mencari tahu jawabannya.

Penjelasan yang paling mungkin untuk gejala ini adalah wanita tersebut menjadi kleptomania karena kurangnya aliran darah ke otal di beberapa titik setelah operasi.

Aliran darah terbatas membuat otak si wanita kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga fungsinya terganggu dan menyebabkan kerusakan otak.

"Kerusakan ini mungkin mengganggu sirkuit tertentu di otak dan menyebabkan gejala-gejala neurologis setelah operasi," kata Nascimento, dilansir dari Live Science, Rabu (24/2).

Setelah diamati dengan MRI, wanita Brasil tersebut mengalami penurunan aliran darah ke bagian tertentu di otaknya yang disebut nucleus caudatus. Ini adalah bagian otak yang mengatur pusat memori dan belajar.

Mengutil alias kleptomania hanya salah satu kebiasaan buruk yang ditunjukkan, diikuti rasa lega setelah melakukannya.

Kebiasaan mengutil ini hanya berlangsung sementara, beberapa pekan saja, namun cukup fatal membuat wanita tersebut bermasalah dengan hukum. Suatu hari saat berbelanja untuk putri temannya, si wanita terdorong untuk mengutil beberapa item di toko dan akhirnya diamankan ke kantor polisi.

Nascimento mengatakan wanite tersebut tidak perlu pengobatan khusus untuk kejadian ini. Alasannya, kleptomania itu akan hilang setelah cedera otaknya sembuh. Otak mampu menyembuhkan dirinya sendiri.

Ini memang kejadian yang tidak biasa, namun gejala neurologis dan kejiwaan bisa saja terjadi setelah seseorang menjalani operasi bedah. Mereka biasanya sembuh tanpa pengobatan khusus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement