REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW semasa hidupnya pernah minum susu unta, kambing, dan sapi. Dalam Alquran Surat An-nahl 66, Allah SWT befirman tentang kebaikan susu dari binatang ternak secara umum.
Bunyinya, "Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya,” (QS. An Nahl : 66).
Susu unta mungkin tidak umum dipajang di supermarket karena hanya ada di negara-negara Timur Tengah dengan topografi berpadang pasir. Beberapa ahli menyebutkan manfaat susu unta untuk melawan sejumlah penyakit, seperti diabetes, kanker, herpes zoster dan autisme.
Susu unta juga lebih mudah dicerna ketimbang susu sapi karena laktosanya lebih mudah dicerna. Berikut adalah fakta nutrisi dari susu unta menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, dilansir dari Live Science, Rabu (24/2).
Susu unta mengandung lemak, karbohidrat, kolesterol, sodium, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium. Meski demikian, The Saint Louis Institute for Conservation Medicine (ICM) menyarankan seseorang mengonsumsi susu unta yang sudah dipasteurisasi.
Di Kenya Utara, sekitar 10 persen orang yang minum unta tanpa dipasteurisasi terpapar sejumlah patogen hewani. "Saya tak menyarankan susu unta dikonsumsi mentah, termasuk juga susu sapi, kambing, dan hewan lainnya," kata Profesor Klinis di Albert Einstein College of Medicine, Keith-Thomas Ayoob.
Ahli Diet di Ohio State University, Lori Chong mengatakan mengonsumsi susu unta akan meningkatkan produksi enzim yang meningkatkan antioksidan dalam tubuh. Sehingga bisa mengurangi stres dan risiko diabetes tipe-1. Susu unta juga memiliki lebih banyak zat besi dan vitamin C daripada susu sapi. Susu unta juga terbukti menghilangkan alergi makanan pada anak.