Senin 07 Mar 2016 15:16 WIB

Madu tak Selalu Manis dan Cokelat Loh

Rep: Desy susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Lebah dan sarangnya (ilustrasi)
Foto: madebypakistan.com
Lebah dan sarangnya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini madu sudah identik dengan rasanya yang manis. Padahal rasa madu tak semuanya manis. Selain itu, ketika berbicara madu, yang terbayangkan adalah warnanya yang coklat. Padahal tak semua madu warnanya demikian. Penasaran? Simak yuk penjelasannya. 

Manager Divisi Madu dari Dian Niaga Jakarta, Theophilla Arispraptami, menjelaskan madu ada berbagai macam rasa. Mulai dari manis, manis asam, manis pahit atau dominan pahit. Untuk madu pahit, dia mengatakan, biasanya berasal dari daerah Kalimantan Barat dan Ujung Kulon. Sedangkan yang rasanya manis biasanya berasal dari wilayah Sumatra dan Sumbawa.

Perempuan yang juga menjadi staf marketing dan produksi dari Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI) ini mengungkapkan masyarakat lokal atau petani madu percaya bahwa semakin pahit madu semakin berpotensi untuk obat apa saja, termasuk flu dan batuk. Bahkan hal ini sudah dipercaya dari jaman nenek moyang mereka dulu.

Sementara untuk warna, ada madu yang berwarna coklat terang ada pula yang berwarna coklat kehitaman. Untuk madu yang berwarna coklat kehitaman, rasanya akan terasa pahit. Biasanya ini berasal dari daerah Baduy (Banten), dan Kalimantan Barat. “Namun tidak setiap kali panen itu pahit, tergantung dari sumber bunganya,” jelasnya kepada Republika.co.id, di sela acara Festival Lokal untuk Lokal, di Tangerang, Banten, Ahad (6/3).

Madu, lanjutnya, juga bisa berubah warna seiring berjalannya waktu. Madu yang berwarna terang akan semakin terang. Sedangkan madu yang berwarna gelap akan semakin gelap. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement