REPUBLIKA.CO.ID, Seorang dokter di Florida, Amerika Serikat mengklaim telah menemukan obat kebutaan. Jeffrey Weiss mengaku telah menyembuhkan lebih dari 100 pasien yang mengalami kebutaan. Tetapi pengobatan yang dilakukan Weiss dinilai kontroversial karena dilakukan dengan cara yang tidak lazim.
Dilansiri dari Medical Daily, dokter mata yang pernah mengajar di Universitas Harvard ini menggunakan cara penyuntikan sel induk yang berasal dari sumsum tulang pasiennya. Saat ini pun dia tidak berafiliasi dengan universitas atau lembaga pemerintah, tetapi dia telah melakukan perawatan ini pada 278 pasien buta.
Weiss tidak menguji teori sel induknya itu pada hewan terlebih dahulu di laboratorium atau pun melakukan uji klinis lainnya. Tak hanya itu, Weiss juga tidak menjanjikan kesembuhan untuk pasiennya. Apa yang mereka lihat adalah apa yang mereka dapatkan.
Seorang perempuan bernama Vanna Belton nekat menjadi salah satu pasien Weiss. Ia membayar 20 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 260 juta untuk menjalani prosedur operasi sel induk.
Belton (29) didiagnosa menderita radang saraf optik 2009, setelah ia kehilangan penglihatannya tiba-tiba. Meski pun didiagnosa menderita penyakit tersebut, namun dokter tidak bisa memastikan penyebab Belton kehilangan penglihatannya.
Saat prosedur operasi sel punca Wiess, sumsum tulang Belton diambil dari pinggul. Weiss dan tim medisnya kemudian menggunakan mesin untuk memisahkan dan mengumpulkan sel induk yang kemudian disuntikkan ke mata Belton.
Sementara itu, Belton kini mengaku penglihatannya telah meningkat secara dramatis. Namun, dokter Alexis G Malkin yang menangani Belton sebelum dan sesudah pengobatannya dengan Weiss mengatakan penglihatannya tidak kembali dengan sempurna. Dan pada dasarnya Belton masih buta.
Weiss sendiri pun tidak bisa menjelaskan kenapa pengobatannya bisa bekerja. "Biar hasil yang berbicara," katanya.
Ini bukan pertama kalinya dokter telah menggunakan sel induk untuk mencoba menyembuhkan kebutaan. Tahun lalu, peneliti Inggris mulai uji klinis menggunakan pengobatan berasal dari sel induk embrio untuk mengobati pasien yang menderita degenerasi makula mata karena faktor usia, yang dapat menyebabkan kebutaan.