Kamis 10 Mar 2016 22:51 WIB

Penderita Alzheimer akan Meningkat Setiap Tahun, Ini Penyebabnya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Perbandingan otak penderita Alzheimer (kiri) dengan otak normal (kanan)
Foto: SPL
Perbandingan otak penderita Alzheimer (kiri) dengan otak normal (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jumlah orang lanjut usia (lansia) yang terus meningkat dapat menjadi aset bangsa bila sehat dan produktif. Namun lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri akan berdampak besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi bangsa.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, terdapat sekitar 46 juta jiwa penderita penyakit alzheimer di dunia. Sebanyak 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia. "Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat hampir 4 kali pada tahun 2050," kata Nila, Kamis (10/3).

Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian. Peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia dari 68,6 tahun (2004) meningkat menjadi 72 tahun (2015).  

Usia harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, sehingga persentase penduduk lansia terhadap total penduduk diproyeksikan terus meningkat. Karena itu, lanjutnya, estimasi jumlah penderita penyakit alzheimer diperkirakan akan meningkat. Pada tahun 2013 penderita alzheimer mencapai satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030.