REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pria dari Pennsylvania menderita infeksi langka yang berbahaya setelah menjalani perawatan gigi di dokter gigi. Infeksi berbahaya ini mulai terdeteksi ketika pria berusia 57 tahun itu merasakan sakit di bagian perut.
Kasus yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Case Reports inimenunjukkan bahwa pria yang tidak disebutkan namanya itu merasakan sakit di bagian perut sekitar 10 hari. Tak hanya merasakan sakit, pria tersebut juga mulai mengalami demam serta peningkatan detak jantung secara signifikan.
Mendapati gangguan kesehatan itu, pria tersebut lalu memeriksakan diri ke dokter. Di bawah pengawasan dokter, pria itu menjalani tes MRI untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil MRI menunjukkan bahwa terdapat kista berukuran besar di hati pria tersebut.
Dokter sekaligus kepala peneliti, Faton Bytyci, mencurigai kista yang terdapat pada hati pasiennya berasal dari infeksi bakteri. Setelah mengangkat material kista dari pasien pria tersebut, para tim dokter segera melakukan penelitian lebih lanjut dan mendapatkan satu temuan mengejutkan.
Dari kista yang diteliti, Bytyci dan rekan penelitinya menemukan bahwa bakteri penyebab infeksi pada hati pasien tersebut ialah Fusobacterium Necrophorum. Bakteri tersebut pada dasarnya secara alami terdapat dalam mulut dan sangat jarang menyebabkan infeksi pada organ-organ utama tubuh.
Meski pasien berusia lanjut itu dapat kembali pulih melalui pemberian antibiotik melalui pembuluh darah, keberadaan bakteri Fusobacterium Necrophorum pada hati pasien masih meninggalkan misteri bagi para dokter. Bytyci mengatakan misteri tersebut ialah terkait cara bakteri mulut tersebut menginfeksi hati sang pasien.
Saat menjalani perawatan selama satu minggu di rumah sakit, Bytyci kerap menjalin komunikasi dengan pasien untuk mengulik penyebab adanya infeksi tersebut. Sang pasien kemudian bercerita pada Bytyci bahwa dua minggu lalu ia sempat ke dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi. "Kemudian saya berpikir, mungkin itu (asal mula infeksi terjadi)," terang Bytyci.
Bytyci menjelaskan infeksi biasanya terjadi ketika terjadi luka atau cidera pada usus besar, abses tenggorokan atau infeksi jantung yang sebelumnya sudah ada. Dalam kasus pasien tersebut, Bytyci mengatakan telah melakuakan penelitian lebih lanjut dan menemukan bahwa proses pembersihan gigi yang dilakukan dokter gigi mungkin menyebabkan trauma pada mulut. Sehingga memungkinkan Fusobacterium Necrphorum masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi. "Bakteri masuk ke dalam aliran darah dan masuk ke salah satu organ besar," jelas Bytyci.
Setelah mendapatkan perawatan satu minggu, pasien tersebut diperbolehkan pulang. Akan tetapi akibat infeksi yang cukup serius, pasien tersebut harus mengonsumsi antibiotik selama satu bulan penuh.