Senin 14 Mar 2016 09:35 WIB

Susu Murni, Yes or No?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang peternak memerah susu sapi di sebuah peternakan di Jakarta, Rabu (17/4).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Seorang peternak memerah susu sapi di sebuah peternakan di Jakarta, Rabu (17/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu murni atau susu mentah adalah susu super yang kaya serat dengan nutrisi dan enzim yang meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Susu murni juga diyakini bisa mengurangi alergi dan lebih mudah dicerna tubuh. 

Susu murni berbeda dengan susu pasteurisasi yang dipanaskan pada suhu tinggi untuk membunuh patogen atau kontaminan yang mungkin berasal dari sapi pembawa bibit penyakit. Banyak lembaga kesehatan menyarankan konsumen sebaiknya tidak minum susu murni atau susu mentah ini. 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menemukan ada 81 bakteri penyebab penyakit ditemukan dalam susu yang belum dipasteurisasi dan menyerang lebih dari seribu orang sepanjang 2007-2012. "Sebagai pakar kesehatan, saya tidak merekomendasikan minum susu murni. Minum susu murni itu sama saja dengan minum air putih dari sungai-sungai di pegunungan. Sementara Anda merasa baik-baik saja, namun jika tak beruntung Anda akan mendapat penyakit," kata Profesor Nutrisi di Bastyr University, Kelly Morrow, dilansir dari Prevention, Senin (14/3).

Meski demikian, beberapa dokter lainnya masih membolehkan konsumen meminum susu murni. Dokter Keluarga di Franklin, Daniel Kalb mengatakan bakteri alami nonpatogen dalam susu murni menyehatkan susu dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Beberapa pasien Kalb yang alergi dan asma bisa sembuh dengan rutin minum susu murni. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Allergy and Clinical Immunology 2011 mengambil sampel acak anak-anak di pedesaan Jerman, Swiss, dan Austria. Mereka rutin minum susu murni dari peternakan lokal.

Hasil tes kesehatan menunjukkan anak-anak tersebut terhindar dari asma dan alergi makanan dibandingkan mereka yang minum susu pasteurisasi. Ahli berkesimpulan bahwa minum susu murni tak dilarang, namun kelompok khusus, seperti para lansia, wanita hamil, anak-anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah, pasien kanker, pasien rheumatoid arthritis sebaiknya menghindarinya.

Para ahli menyarankan konsumen memastikan bahwa susu murni yang mereka minum benar-benar berasal dari peternak lokal. Konsumen bisa bertanya langsung ke peternak tentang kebersihan dan kesehatan sapi-sapi perah mereka. Susu murni sebaiknya diminum tidak kurang dari 48 jam setelah diperas untuk mencegah inkubasi bakteri jahat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement