REPUBLIKA.CO.ID, Agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah nutrisinya. Yaitu dengan gizi seimbang.
Dalam pedoman gizi seimbang yang diterbitkan oleh Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI 2015 dicantumkan mengenai empat pilar gizi seimbang. Ini merupakan dasar pemikiran antara keseimbangan asupan dan kebutuhan gizi.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Anung Sugihartono mengatakan, empat pilar tersebut yang pertama adalah mengonsumsi pangan beraneka ragam. "Tidak ada satu jenis pun pangan yang mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap kecuali ASI untuk bayi usia nol sampai enam bulan," jelasnya saat ditemui di Kemenkes RI, Jakarta, Jumat (18/03).
Pilar kedua, adalah membiasakan perilaku hidup bersih. Menurut dia, ada hubungan timbal balik antara infeksi dan status gizi. Pilar ketiga, melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik bisa memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh.
Pilar keempat, mempertahankan dan memantau berat badan normal. Merupakan salah satu indikator bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh.
Selain itu, ada 10 pesan umum gizi seimbang. Yaitu syukuri dan nikmati anekaragaman makanan, perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan, biasakan mengonsumsi anekaragaman makanan protein tinggi. Selain itu juga membiasakan mengonsumsi anekaragaman makanan pokok, batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak.
Tak hanya itu, pesan lain yang disampaikan Anung adalah biasakan sarapan, biasakan minum air putih yang cukup dan aman. Juga membiasakan membaca label pada kemasan pangan, cuci tangan pakai sabun dengan air bersih dan lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.