Senin 28 Mar 2016 07:03 WIB

Ilmuwan Ungkap Sarapan tak Selalu Makanan Terpenting Tubuh

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Tambahkan buah dalam seporsi sarapan agar gizinya sempurna.
Foto: wikipedia
Tambahkan buah dalam seporsi sarapan agar gizinya sempurna.

REPUBLIKA.CO.ID, Sarapan memang penting untuk dilakukan sebelum melakukan aktivitas. Tapi, bukan berarti gagasan sarapan merupakan hal paling penting untuk seharian itu benar.

Sarapan secara umum dipandang sebagai makanan yang penting untuk kebaikan metabolisme tubuh dan pikiran untuk menghadapi aktivitas harian. Hanya saja, pandangan tersebut bisa saja didorong oleh kampanye produk makanan.

Menurut ahli nutrisi dan metabolisme Dr James Betts dari University of Bath mengungkapkan, analisis tentang kampanye iklan tersebut telah didukung dengan bukti ilmiah. Meskipun manfaat nampak logis, tapi jika menggunakan studi obsevasional ini bisa didebat.

Awal tahun ini, Dr Betts menerbitkan sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition yang menunjukkan, sarapan bisa mendorong orang obesitas untuk berolahraga lebih sering. Ditemukan orang yang sarapan tidak menurunkan berat badan, hanya lebih cenderung aktif secara fisik ketika di pagi hari, dan mengkonusumsi makan lebih sedikit di waktu yang lain.

"Berdasarkan bukti saat ini, setelah sarapan itu sendiri tidak akan membuat Anda kehilangan berat badan dan melewatkan sarapan sendiri tidak akan membuat Anda mendapatkan berat badan," ujar Dr Betts dikutip dari Independent, Senin (28/3).

(baca: Di Antara Jam Ini Jadi Waktu Sarapan Terbaik)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement