Senin 28 Mar 2016 13:44 WIB

Mandi Pagi dengan Air Dingin Ternyata Bisa Asah Kekuatan Mental

Rep: Adysha CR/ Red: Bilal Ramadhan
ketika Anda mandi dengan air dingin, tubuh akan secara alami mencoba menghangatkan diri sendiri.
Foto: pixabay
ketika Anda mandi dengan air dingin, tubuh akan secara alami mencoba menghangatkan diri sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, Mandi dengan air hangat di tengah dinginnya pagi yang menusuk tentu akan terasa nyaman. Akan tetapi, mandi dengan air dingin di pagi hari ternyata dapat memperkuat mental karena tubuh terlatih dengan sesuatu yang tidak nyaman.

Mandi di pagi hari dengan air yang dingin dinilai menjadi kebiasaan yang baik bagi perkembangan mental. Pasalnya, sebelum mandi dengan air dingin di pagi hari, Anda perlu mengatasi rasa gelisah dan keraguan yang besar terhadap air dingin yang membuat tidak nyaman di pagi hari ini.

Rasa tak nyaman terus berlanjut ketika Anda mulai menggunakan air dingin untuk mandi pagi. Rasa dingin mungkin akan membuat Anda cukup menggigil dan kedinginan. Pikiran Anda pun mungkin akan terus mendorong Anda untuk segera menyelesaikan proses mandi yang tidak nyaman ini.

Meski terasa tidak nyaman, ada sebuah proses yang mengasah mental Anda sejak sebelum Anda mandi hingga saat proses mandi itu sendiri. Kenyataan bahwa Anda harus mengatasi rasa takut dan tidak nyaman dengan air dingin ini yang kemudian memuat mental Anda terasah dengan efektif.

Cara ini yang kemudian digunakan Johnson dari Lifehack untuk mengasah mentalnya. Sejak Januari lalu, Johnson memulai kebiasaannya untuk mandi pagi dengan air dingin selama 30 menit setiap hari. Setelah menjalaninya, Johnson mulai merasakan ada perubahan pada dirinya.

Johnson mengaku ia hampir tidak pernah lagi merasakan stress atau tekanan. Selain itu, Johnson yang merupakan seorang introvert juga menjadi lebih terbuka untuk hubungan sosial. Keberainan mengambil risiko yang terasah melalui mandi pagi dengan air dingin juga mendorong Johnson lebih berani mengambil risiko dalam kehidupan sehari-hari.

"Ada banyak kesempatan yang saya dapatkan dari berbagai risiko yang saya ambil dan berjalan baik," kata Johnson melalui tulisannya dalam Lifehack.

Keberanian mengambil risiko memang dapat bermanfaat dalam membangun sebuah bisnis yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh dua ahli ekonomi berbasis perilaku, Matthias Brachert dan Walter Hyll, menunjukkan bahwa toleransi yang tinggi terhadap risiko dapat membantu seseorang menciptakan bisnis yang lebih baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement