REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang menggunakan lensa kontak karena alasan praktis dibandingkan menggunakan kacamata. Selain mengatasi masalah penglihatan, kontak lensa juga digunakan untuk menunjang penampilan.
Namun, ketika seseorang menggunakan lensa kontak ternyata bakteri di dalam mata lebih banyak dibandingkan orang yang tidak menggunakannya. Dilansir dari Rodale Wellness, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal mBio, penggunaan kontak lensa dapat mengubah bahkan merusak bakteri alami mata.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Maria Gloria Dominguez-Bello, PhD, seorang professor kedokteran New York University School of Medicine ini mengumpulkan sampel dari 58 orang dewasa, serta menganalisis bakteri pada permukaan mata, kulit di bawah mata dan kontak lensa. Mereka juga menganalisis sampel dari 20 peserta penelitian (9 pemakai lensa dan 11 bukan pemakai lensa) di tiga titik waktu selama enam minggu.
Penelitian tersebut menemukan bahwa susunan bakteri-bakteri di permukaan mata dan sekitarnya yang menggunakan kontak lensa mirip dengan bakteri-bakteri yang biasa ada di kulit seperti Pseudomonas, Acinetobacter, Methylobacterium dan Lactobacillus. Dan lebih sedikit bakteri Haemophilus, Streptococcus, Staphylococcus dan Corynebacterium dibandingkan orang yang tidak menggunakan lensa kontak.
Dr. Maria mengungkapkan hal ini bisa terjadi entah itu disebabkan oleh interaksi jari ke lensa atau karena penggunaan lensa di dalam mata. “Masih belum jelas bagaimana perubahan ini terjadi, apakah bakteri-bakteri ini ditransfer dari jari-jari ke lensa dan permukaan mata, atau apakah lensa mengerahkan tekanan selektif pada komunitas bakteri mata yang menguntungkan bakteri kulit,” katanya.
Penggunaan kontak lensa diketahui dapat meningkatkan resiko keratitis mikroba dan kondisi inflamasi mata lainnya. Keratitis adalah peradangan menyakitkan dan berpotensi menyebabkan risiko serius pada kornea. Pengguna kontak lensa yang tidak membersihkan kontak lensa mereka juga memberikan efek yang memungkinkan memiliki komposisi bakteri mata.
Untuk itu Dr. Maria mengharuskan pengguna untuk selalu membersihkan tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu sebelum menyentuh kontak lensa. Ia juga menekankan perlunya untuk menggantikan lensa pada frekuensi yang direkomendasikan oleh penyedia perawatan mata, tidak tidur saat menggunakan kontak lensa, dan mengganti cairan disinfektan setiap bulan serta mengganti kontak lensa setiap tiga bulan.
(baca: Banyak Tidur Buat Risiko Sakit Jantung Lebih Besar)