REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi zika yang menyerang ibu hamil memang belum dinyatakan pasti menyebabkan mikrosefali pada bayi yang dilahirkan. Hanya aja, sudah begitu banyak bayi yang mengalami mikrosefalia dan bisa jadi menjadi satu hubungan.
Infeksi zika ini dinyatakan cepat menyebar dan banyak menjangkiti ibu hamil. Banyak dari mereka yang harus menerima kenyataan bayi yang dilahirkan terkena mikrosefalia. Salah satu bayi yang terkena adalah Juan Pedro yang lahir di sebuah rumah sakit Recife sebelah timur laut Brasil.
Biasanya bayi-bayi yang mengidap mikrosefalia cenderung lebih berisik sebab mudah menangis. Hal ini pula yang dialami Santos, ibu dari Juan Pedro. Melihat kondisi bayinya yang tidak biasa, Santos mencoba beberapa terapi yang bisa meringankan tangisan dan lengkingan anaknya.
Rumah sakit di Redife mencoba melatih para ibu yang memiliki anak dengan mikrosefalia untuk bisa meringankan pekerjaan mereka. Mereka dibekali dengan beberapa cara terapi, seperti Shantala atau pijat trdisonal India untuk bayi.
Di samping itu, Santos dan ibu-ibu yang lain diajari cara penggunaan sling untuk membuat bayi nyaman ketika digendong di depan dada. Mereka juga diberi tahu pengunaan ember khusus untuk mandi air hangat untuk merelaksasi. "Dia memang menangis setelah dipijat dan mandi tapi lengkingannya berkurang," ujar Santos di kutip dari Foxnews, Ahad (3/4).
Bayi dengan mikrosefalia cenderung sangat pemarah dan sensitif terhadap simultan. Mereka akan sangat mudah jengkel dan sulit diajak tenang. Dengan cara terapi yang diberikan ternyata sangat membantu memproduksi endorfin.