Ahad 03 Apr 2016 08:48 WIB

Generasi Pemakan Sayuran Bisa Alami Mutasi Gen

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Anak memakan sayuran.
Foto: topnews.net.nz
Anak memakan sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi sayuran dengan tepat akan memberikan efek positif tidak hanya untuk Anda. Penelitian terbaru di Cornell University mengungkapkan, orang dengan garis keturunan pemakan tumbuhan akan mengalami mutasi gen yang bermanfaat.

Studi yang dilakukan Molecular Biology and Evolution menyatakan, turunan orang-orang yang gemar memakan sayuran memungkinkan mengalami mutasi gen. Mutasi ini akan membantu orang tersebut mengganti kekurangan asam lemak yang dia peroleh dari daging atau ikan.

Mutasi gen ini pada setiap wilayah negara mengalami perbedaan persentase. Data yang diterbitkan Australia Network News menjelaskan jika Asia Selatan mengalami mutasi sebanyak 70 persen, Afrika 53 persen, Asia Timur 29 Persen, Eropa 17 persen, dan Amerika 18 persen. 

Masalahnya, mutasi ini dapat membebankan tubuh orang-orang tersebut dengan kelebihan asam lemak. Terutama bagi orang-orang yang melakukan diet ketat pada daging dan minyak bunga matahari. Dikutip dari Foxnews, Ahad (3/4), risiko yang dapat dialami adalah peningkatan penyakit jantung, kanker usus besar, dan radang kronis.

Peneliti yang dirilis di Newser: Vegetarian Ancestors Affect Your Cancer Risk mengidentifikasi mutasi pada gen FADS2 ketika membandingkan 234 orang dari Pune, India, di mana populasi secara historis mereka melakukan diet nabati, dengan 311 pemakan daging dari Kansas.  Sebanyak 68 persen dari India memiliki dua salinan dari urutan DNA yang digunakan untuk mengatur gen FADS1 dan FADS2 dibandingkan dengan Amerika yang hanya 18 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement