REPUBLIKA.CO.ID, Anda mungkin pernah mendengar bahwa penting untuk terus berolahraga meski sedang hamil, tentunya dengan persetujuan dari dokter terlebih dahulu.
Gaya hidup selama kehamilan berkontribusi dalam mengendalikan berat badan yang jika tak diperhatikan akan berujung pada diabetes gestasional serta komplikasi lainnya.
Ginekolog dari St Louis University School of Medicine, Raul Artal pernah menyusun panduan olahraga selama kehamilan. Menurutnya, olahraga selama mengandung memberi banyak manfaat kesehatan.
"Olahraga membantu mengurangi stres, mencegah depresi perinatal, dan mengurangi kecemasan," katanya.
Olahraga selama kehamilan juga meningkatkan kesehatan jantung dan menghimpun energi untuk melahirkan serta pemulihan pascamelahirkan.
Kuncinya adalah mengetahui jenis olah raga apa yang baik dan tidak baik dilakukan. Berikut adalah empat jenis olah raga yang perlu dihindari oleh ibu hamil, dilansir dari Fit Pregnancy, belum lama ini.
Trampoline
Trampoline adalah olahraga loncat di atas karet tebal. Ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena berisiko jatuh atau tersandung.
Olahraga ini juga bisa mengganggu keseimbangan ibu hamil sebab gaya gravitasi saat perut hamil tidak seimbang. Saat ibu hamil melompat, mereka bisa cedera dan berisiko keguguran.
Hot yoga
Yoga pada dasarnya menjadi pilihan sangat baik untuk ibu hamil, namun tidak untuk hot yoga atau birkham yoga. Kelas yoga ini dilakukan di ruangan bersuhu panas dan bisa menyebabkan ibu hamil kepanasan hingga dehidrasi.
Mengekspos janin dengan suhu terlampau tinggi dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertermia. Pada gilirannya ini mendorong cacat lahir dan persalinan prematur.
Contact sports
Contact sports adalah olah raga yang kaya stimulus fisik, seperti basket, sepakbola, rugby, hoki, atau bela diri. Ini berisiko cedera tak hanya bagi ibu, tapi juga janin, seperti melahirkan prematur dan plasenta terpisah.
Olahraga intensitas tinggi
Ini termasuk kelompok olah raga yang bertumpu pada kecepatan. Ibu hamil dilarang melakukannya sebab bisa mengganggu sendi dan ligamen.
Daripada lari, ibu hamil sebaiknya mengganti olahraganya dengan jalan santai. Olahraga yang membuat tubuh menopang beban berat juga perlu dihindari.