Rabu 06 Apr 2016 09:12 WIB

Cukupkah Air Putih Ganti Cairan Tubuh yang Hilang?

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Perhatikan jumlah air mineral yang dikonsumsi tiap hari agar tubuh terhindar dehidrasi.
Foto: ist
Perhatikan jumlah air mineral yang dikonsumsi tiap hari agar tubuh terhindar dehidrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat dehidrasi? Pada dehidrasi ringan, biasanya akan terjadi pengurangan cairan kurang dari 5 persen dari berat badan. Cairan yang hilang ini juga bisa diganti secara oral (melalui mulut).

Sedangkan pada dehidrasi sedang lebih dari 10 persen berat badan, dibutuhkan infus agar cairan langsung masuk ke pembuluh darah. Dehidrasi ringan bisa cepat berkembang menjadi sedang-berat pada kondisi tertentu, misalnya diare berat atau muntaber pada anak.

"Pada kondisi sehari-hari, biasanya cukup dengan minum air. Secara alami, sebenarnya kita sudah memiliki kemampuan untuk mengganti cairan yang hilang dengan cara tersebut," kata Direktur Micronutrient Initiative Dr. Elvina, M.Sc., Sp.GK, Ph.D.

Upaya mengganti cairan tersebut, berlaku untuk semua kegiatan yang kita lakukan. Termasuk dalam berolahraga, baik ringan maupun berat.

Menurut dr. Grace Tumbelaka, Sp.KO, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedoteran Olahraga, intensitas olahraga terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Olahraga intensitas berat bersifat endurance (latihan kardio), dengan intensitas 76 persen dari heart rate (HR) maksimal.

"Bila diaplikasikan pada penguatan, intensitas sedang berarti 60-80 persen repetisi maksimalnya. Nah, pada saat berolahraga ini kita membutuhkan cairan berupa ion agar dapat dengan segera mengganti cairan tubuh yang sudah hilang berbarengan dengan keringat tersebut," kata Grace.

Ion sendiri adalah elektrolit yang larut dalam air, memiliki muatan kation plus seperti kalium, kalsium, magnesium, natrium dan anion minus seperti klorida, laktat dan sitrat, yang akan mengatur kerja metabolisme dan listrik tubuh. Tujuh komposisi ion ini, menurunya bisa didapatkan melalui makanan.

Tapi dalam kondisi tertentu misalnya olahraga berat atau cuaca panas, ion perlu diganti dengan cepat. Asupan ion dari makanan juga penting untuk pemeliharaan sehari-hari.

"Namun, pada kondisi tertentu minuman isotonik dengan komposisi tujuh ion bisa dimanfaatkan. Ketahuilah bahwa ternyata kram atau cidera saat berolahraga, selain disebabkan karena kurang pemanasan, bisa pula karena kekurangan cairan dan elektrolit," ungkapnya.

Maka dari itu karenanya, penting untuk selalu menjaga asupan cairan sebelum, selama dan setelah berolahraga. Jika menginginkan hasil yang maksimal, sebelum berolahraga hal-hal tersebut haruslah dipersiapkan dengan baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement