Kamis 07 Apr 2016 06:15 WIB

Jika Anda Alami Ini, Bisa Jadi Anda Bipolar

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit bipolar
Foto: ist
Penyakit bipolar

REPUBLIKA.CO.ID, “Dok, Saya sepertinya bipolar deh,” ujar seorang pasien kepada seorang psikiater. Padahal orang itu belum diperiksa sama sekali. Tapi dia sudah mendiagnosa dirinya menderita bipolar.

Menurut psikiater di Klinik Dharmawangsa dan MRCC Semanggi, dr Endah Ronawulan, SpKJ, tidak sedikit orang Indonesia yang mendiagnosa dirinya menderita bipolar. Padahal, belum tentu benar.

“Masyarakat sekarang sudah tren dengan bipolar, bahkan ada yang datang pada saya, dok saya kayaknya bipolar. Padahal dia gangguan cemas, jadi hampir rata-rata mereka ke arah psikitari terutama remaja dewasa sudah mendiagnosis dirinya bipolar, karena cemas,” ungkapnya dalam seminar mengenai bipolar di Jakarta belum lama ini.

Ia menjelaskan bipolar merupakan gangguan mood atau suasana hati. Disebut bipolar, karena terdapat dua kutub (bi artinya dua). Moodnya kadang naik disebut manik, kadang turun disebut depresi.

Gangguan ini ada yang ringan, sedang, berat. Untuk gangguan ini, karakteristik cukup luas, untuk yang episode manik, kita bisa menjumpai beberapa gejala. Misalnya mereka banyak bicara, banyak ide tapi tidak terarah, idenya banyak sana sini, mungkin juga ada sedikit peningkatan rasa percaya diri.

“Yang agak kentara mungkin emosi, yang ketika episode manik tidak bisa lagi ditahan, emergency pressure, ketika manik emosinya benar-benar cukup tinggi, bahkan dia tanpa kendali bisa satu rumah hancur, semua kaca bisa hancur, dengan kekuatannya satu orang lawan delapan orang juga bisa, emosinya tidak terkontrol,” jelasnya.

Gejala lainnya, penderita bipolar juga mungkin kurang tidur, tidurnya sedikit, aktif, bisa kerjakan tugas dengan baik dan cepat, pola hidup yang agak tanda kutip, dia mencari passion bisa dengan boros saat lagi tinggi emosinya, bahkan bisa larinya ke seksual.

Selain itu, Anda dikatakan menderita bipolar jika fungsi sosial dan pekerjaan Anda terganggu. Misalnya  Anda menderita bipolar tipe manik, Anda harus terus menerus setiap hari selama tujuh hari mengalami emosi tinggi. Untuk yang tipe hypomanic, Anda harus terus menerus mengalaminya selama empat hari. Sedangkan kalau bipolar, manik di atas, depresi dibawah, harus terus menerus dialami selama dua minggu.

“Anda terus menerus tidak mau bergaul, tidak mau keluar, yang tadinya senang nonton bioskop tidak mau terus, yang biasa nongkong sama teman-teman tidak mau, biasanya jalan ke mal bisa lima sampai 10 jam, boro-boro, sepuluh menit saja tidak mau, itu yang dinamakan bipolar,” jelasnya.

(baca: Bayi Kelewat Tenang? Waspadai Kemungkinan Autisme)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement